Sebelumnya, Isa menyoroti tentang mahalnya harga di SMA Negeri yang ada di Tulungagung. Menurutnya, apa yang dikeluhkan wali murid di Tulungagung menjadi potret yang terjadi di sekolah negeri lain.
"Apa yang terjadi memang betul seperti di Tulungagung. Misalkan di Surabaya, ya. Di Surabaya itu untuk 4 setel seragam itu bisa 2.300.000. Itu bukan cuma 100 persen, tapi 200 persen lebih mahal dari di pasaran," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai bahwa harga kain seragam itu memberatkan. Apalagi yang dibeli dari sekolah baru berupa kain. Orang tua siswa masih perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menjahit seragam.
"Berupa kain, jahitkan lagi 4 setel bisa 800 ribu. Satu setelnya bisa 150 ribu-200 ribu. Sehingga praktis untuk 4 stel seragam orang tua harus menyediakan 3 juta. Belum lagi nanti buku," ujarnya.
Dia pastikan bahwa sangat banya orang tua wali murid yang merasakan hal itu tapi sebagian besar dari mereka dia sebut tidak berdaya.
"Jual beli sragam itu lumrah ya. Wali murid juga dibolehkan beli di luar. Tapi persoalannya begini. Orang bisa membandingkan ternyata harga yang dijual sekolah lebih mahal dari di luaran," ujarnya.
(dpe/dte)