Didemo Wali Murid yang Tolak Merger Sekolah, Kepala Diknas Bojonegoro Kabur

Didemo Wali Murid yang Tolak Merger Sekolah, Kepala Diknas Bojonegoro Kabur

Ainur Rofiq - detikJatim
Jumat, 21 Jul 2023 16:07 WIB
Wali murid di Bojonegoro demo
Wali murid di Bojonegoro yang menolak merger sekolah di kantor Diknas (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Puluhan wali murid dari SD Negeri Sumberejo dan Megale mendatangai kantor DPRD Bojonegoro. Mereka hendak beraudiensi dengan anggota dewan Dinas Pendidikan (Diknas) terkait kebijakan merger sekolah yang mereka tolak.

Namun setelah sekian waktu ditunggu, Kepala Diknas Bojonegoro Nur Sujito atau pun stafnya tak kunjung datang ke kantor dewan. Padahal Sujito juga turut diundang.

Kesal karena Sujito tak datang, para wali murid dan anak-anaknya langsung menuju kantor Diknas di Jalan Patimura dengan dikawal salah satu anggota pimpinan dewan, Syukur Priyanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun lagi lagi, para wali murid harus kecewa karena Sujito juga tak ada di kantornya. Salah satu stafnya menyebut Sujito telah pergi ke DPRD Bojonegoro.

"Pak Kadin (Sujito) tidak ada di tempat, mungkin di DPRD," ujar seorang staf Diknas, Jumat (21/7/2023).

ADVERTISEMENT

Karena gagal bertemu lagi, wali murid dan anak-anaknya kemudian memilih duduk-duduk di ruang lobi dan teras kantor Diknas. Hingga pukul 13.30 WIB Sujito tak menampakkan diri untuk menemui pimpinan DPRD dan wali murid.

Kegaduhan antara wali murid dan pihak Diknas yang di wakili oleh salah satu staf bernama Anang sempat terjadi di ruang pertemuan. Ini karena kedatangan mereka tak mendapat respons.

Sukur Priyanto yang turut bersama wali murid mengaku kecewa dengan sikap Diknas.

"Saya malu dan kecewa, Dinas Pendidikan diundang di DPRD tidak mau datang, didatangi ke sini malah pergi. Apa ini coba. DPRD yang ngundang ini. Bagaimana jika rakyat yang ngundang. Ini Masalah serius yang sebenarnya sesepele kalau tidak ada kepentingan ganda di dalam Diknas," tegas Sukur.

Wali murid yang lelah menunggu pun kemudian berangsur bubar. Namun demikian, mereka menuntut Senin depan, anak-anak mereka harus sudah bisa belajar di kelas bersama guru masing-masing

"Kami minta Senin depan para siswa bisa belajar di dalam ruang kelas dan di sekolahnya masing masing. Hak mereka untuk mendapat kemerdekaan belajar," jelas Ketua aliansi perlindungan perempuan dan Anak Bojonegoro, Hima.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads