Upaya Diknas Bojonegoro Bujuk Wali Murid Agar Sekolah Mau Dimerger Kandas

Upaya Diknas Bojonegoro Bujuk Wali Murid Agar Sekolah Mau Dimerger Kandas

Ainur Rofiq - detikJatim
Kamis, 20 Jul 2023 23:30 WIB
Tim Diknas Bojonegoro membujuk wali murid agar bersedia merger dengan SDN 2
Tim Diknas Bojonegoro membujuk wali murid SDN 3 Sumberejo agar bersedia merger dengan SDN 2 Sumberejo (Dok. Istimewa)
Bojonegoro -

Upaya bujuk rayu Dinas Pendidikan (Diknas) Bojonegoro kepada wali murid SD Negeri 3 Sumberejo kembali dilakukan. Ini agar para wali murid bersedia agar SDN 3 Sumberejo dimerger dengan SDN 2 Sumebrejo.

Bujuk rayu tersebut yakni dengan mengiming-imingi sejumlah fasilitas seperti kendaraan antar jemput siswa berupa kereta kelinci. Meski demikian para wali murid tetap tak bersedia dan menolak tawaran tersebut. Hal ini mereka sampaikan saat tim dari Diknas datang ke SDN 3 Sumberrejo.

"Kami sudah tahu SD Sumberejo 2, dan kami tidak mau diajak ke sana," teriak para siswa dan ortu di hadapan tim Disdik Bojonegoro, Kamis 20/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu wali murid bernama Yulin bahkan mengaku Diknas juga membujuk pihaknya dengan menerjunkan perangkat desa setempat. Mereka yang dilibatkan yakni Kaur pemerintah dan sekdes. Ini agar para wali murid bersedia merger degan sekolah SDN 2.

"Ada juga kemarin beberapa wali murid didatangi dan diajak kumpul oleh oknum perangkat desa. Oknum ini ikut merayu dan memberikan tekanan kepada beberapa wali murid yang kurang mampu ekonominya," ujar Yulin.

ADVERTISEMENT

Karena tidak ada upaya yang baik dan akan berdampak negatif bagi anak anak mereka yang ingin mendapat pelajaran di sekolah. Para wali murid dan anak anak berencana akan demo di depan kantor bupati dan DPRD Bojonegoro.

Terpisah, Fatkur Rohman, Kabid SD dan SMP Diknas Bojonegoro membenarkan ada tiga orang perwakilan Diknas yang dikirim menemui wali murid. Ia juga membenarkan menawarkan fasilitas antar jemput kereta kelinci.

"Ya ada tiga orang tadi ke SDN Sumberejo 3, ya akan diantar jemput bagi siswa yang mau. namun kabar terkini ada karena mereka masih di lokasi," ujar Fatkur Rohman.




(abq/iwd)


Hide Ads