Kasus kebakaran di Kota Malang paling sering dipicu karena korsleting listrik. Hal itu terlihat dari rekapan puluhan kasus kebakaran yang terjadi di Kota Malang selama Januari hingga pertengahan Juli 2023.
Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang Agoes Soebekti mengatakan, pemicu kebakaran cukup beragam mulai korsleting listrik, kebocoran gas, kerusakan alat, kelalaian saat menghidupkan api hingga faktor cuaca.
"Cuman dari berbagai penyebab kebakaran yang terjadi di Kota Malang itu, dari data yang ada kebanyakan memang disebabkan karena korsleting listrik," ujarnya saat ditemui detikJatim, Rabu (19/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agoes menyampaikan, selama ini diketahui korsleting listrik terjadi karena instalasi listrik yang tidak menggunakan peralatan Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga instalasi listrik yang memerlukan perawatan.
"Biasanya korsleting listrik itu karena ukuran kabel yang tidak standar, pemasangan sambungan pararel yang kelebihan beban, kabel listrik tua," terangnya.
Melihat banyaknya kebakaran akibat korsleting listrik, Agoes mengimbau kepada masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan dan mengutamakan penggunaan kabel sesuai standar pada instalasi listrik.
"Harapannya masyarakat untuk saluran listrik ke dalam rumah memakai kabel engkel yang standar, karena untuk menghindari terjadinya korsleting. Sebab, kalau terjadi korsleting di dalam atap tidak terlihat dari bawah dan berpotensi menjadi pemicu kebakaran," tutupnya.
Sebagai informasi, sejak Januari hingga 19 Juli 2023 tercatat ada 57 kebakaran yang terjadi. Objek yang terbakar juga bermacam-macam, mulai rumah, pertokoan, gedung, lahan kosong hingga kendaraan.
(abq/sun)