Tak ada yang bisa menghalangi pasangan pengantin ini untuk meraih bahagia di hari pernikahan mereka. Demi mewujudkan kebahagiaan itu, baik mempelai pria maupun wanita beserta rombongan pengantin yang mengiringi nekat menyeberangi aliran lahar dingin Semeru.
Pasangan pengantin yang nekat itu adalah Yusroful Holili (28) dan Luluk Lailatul Mahmudah (22). Pengantin pria berasal dari Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang sedangkan mempelai wanita berasal dari Kecamatan Gondang Legi, Malang.
Tempat tinggal mereka dipisahkan oleh Sungai Glidik, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Satu-satunya akses penghubung tempat tinggal masing-masing adalah Jembatan Glidik yang kini terputus diterjang banjir lahar dingin beberapa hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga hari ini, jembatan itu belum diperbaiki. Pemerintah melalui Kementerian PUPR baru memulai pembangunan jembatan itu dalam waktu dekat ini. Tapi pernikahan Yusroful dan Luluk pada Selasa (18/7/2023) tidak bisa ditunda lagi. Demi mewujudkannya, mereka rela mengambil risiko yang ada.
Pantauan detikJatim, pasangan pengantin bersama rombongan pengiringnya itu harus menuruni Sungai Glidik lalu menyeberangi aliran lahar gunung Semeru yang sudah surut dengan jarak lebih dari 50 meter.
Berjalan di atas endapan lahar dingin Semeru, mereka juga terlihat menyeberangi jembatan bambu yang dibuat secara mandiri oleh warga setempat. Kemudian mereka harus mendaki untuk menuju ke rumah mempelai pria.
Keduanya mengaku was was saat melewati aliran lahar gunung Semeru tersebut. Namun, demi momen sakral pernikahan mereka yang cuma sekali itu, terpaksa nekat melewati aliran lahar tersebut.
"Pas melewati aliran lahar, ya, khawatir. Karena tidak biasa. Tapi demi momen sakral pernikahan kami, ya terpaksa kami lalui karena menikah hanya satu kali," ujar mempelai pria Yusroful Holili kepada detikJatim, Selasa (18/7/2023).
Perjalanan pengantin itu bersama rombongan pengiringnya melewati aliran lahar gunung Semeru tergolong lancar. Tidak ada rintangan berarti hingga mereka tiba di rumah Yusroful yang ada di seberang sungai.
Kenekatan mereka melewati aliran lahar dingin Semeru itu seolah membuktikan keteguhan cinta mereka. Setelah melewati tantangan itu, keduanya pun berharap di masa depan kelak mereka tetap menjadi keluarga yang harmonis.
"Jembatan boleh putus namun cinta tidak boleh putus. Harapannya menjadi keluarga yang harmonis," kata Yusroful.
(dpe/fat)