.webp)
Sejumlah orang tua siswa nekat menyeberangi aliran lahar Gunung Semeru di Sungai Leprak Desa Jugosari Kecamatan Candipuro, Lumajang. Hal ini dilakukan untuk mengantar anak mereka ke sekolah yang berada di seberang sungai.
Bahkan, tak jarang motor warga mogok di tengah aliran lahar lantaran terperosok ke dalam material pasir. Warga pun berusaha saling membantu mendorong motor warga yang mogok.
Salah satu warga bernama Hasan mengaku terpaksa melintasi aliran lahar Gunung Semeru sepanjang 150 meter lantaran jembatan limpas di Desa Jugosari Kecamatan Candipuro, putus diterjang banjir lahar Gunung Semeru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga terpaksa menyeberangi aliran lahar untuk mengantar anak ke sekolah, karena jembatannya putus diterjang banjir lahar Semeru," ujar Hasan kepada detikJatim, Senin (17/7/2023).
Putusnya jembatan ini ini mengakibatkan aktivitas warga terganggu. Apalagi banjir lahar Gunung Semeru seringkali menerjang Sungai Leprak. Hal itu diungkapkan warga Desa Jugosari, Lamidi.
"Putusnya jembatan ini sangat menggangu warga, apalagi kalau pas banjir datang warga tidak bisa melintas," ujar Lamidi.
Sementara putusnya jembatan limpas ini juga mengakibatkan 124 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Sumberlangsep yang berada di seberang sungai terisolir.
"Di Dusun Sumberlangsep ini terdapat 124 kepala keluarga yang terisolir akibat putusnya jembatan limpas ini," tambahnya.
Warga berharap pemerintah segera membangunkan jembatan putus dampak banjir lahar dingin Semeru. Sehingga aktivitas warga kembali normal.
(hil/fat)
