Menteri PUPR Janji Jembatan Lumajang-Malang Tuntas Dibangun 4 Bulan

Menteri PUPR Janji Jembatan Lumajang-Malang Tuntas Dibangun 4 Bulan

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Senin, 10 Jul 2023 20:20 WIB
menteri pupr Basoeki Hadimoeljono pantau jembatan rusak dampak banjir lahar dingin semeru
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau jembatan penghubung Lumajang-Malang yang putus diterjang lahar dingin Semeru. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi jembatan penghubung Lumajang-Malang yang putus diterjang banjir lahar dingin Semeru. Dia janji jembatan itu segera dibangun kembali.

Didampingi Wakil Bupati Lumajang dia melihat langsung kondisi kerusakan infrastruktur jembatan di Lumajang. Tidak hanya Jembatan Kali Glidik penghubung Lumajang-Malang, tapi juga jembatan lainnya.

"Saya dengan wakil bupati mengecek sarana yang rusak. Ada 5 jembatan yang putus harus diperbaiki. Saya kordinasi dengan BNPB, provinsi, dan kabupaten. Nanti dikerjakan secara kolaborasi anggaran APBN," ujarnya, Senin (10/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kunjungannya Basuki memastikan pembangunan Jembatan Kali Glidik segera dikerjakan. Pengerjaan pembangunan jembatan akan dilakukan di dua sisi yakni di sisi Lumajang dan sisi Malang.

"Jembatan Glidik akan segera kita bangun. Kerangka akan dibawa ke sini dari 2 arah, Lumajang dan Malang karena ini jalur penghubung," ujarnya di hadapan sejumlah wartawan.

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan, nantinya konstruksi jembatan itu akan ditinggikan 3,5 meter dari ketinggian awal agar tidak kembali diterjang lahar dingin. proses pengerjaan jembatan itu dia targetkan tuntas setelah 4 bulan.

"Targetnya 4 bulan ini jembatan (sudah) permanen," ujarnya.

Sementara untuk 4 jembatan lainnya yang juga putus gegara diterjang derasnya aliran lahar dingin Gunung Semeru, Basuki mengatakan pengerjaan akan dilakukan Pemprov Jatim dan Pemkab Lumajang.

"Nanti APBD kabupaten (Lumajang) akan menangani 2 jembatan, yang dibiayai BNPB 2 jembatan akan dikerjakan provinsi. Kami mengerjakan dengan APBN," ujarnya.




(dpe/fat)


Hide Ads