Saat sektor pertanian tergerus oleh pergeseran budaya hingga banyak pemuda enggan menjadi petani. Generasi milenial di Banyuwangi, justru berebut mendaftar sebagai peserta seleksi Jagoan Tani Banyuwangi 2023. Mereka antusias menjadi petani milenial.
Angkatan pertama Jagoan Tani bermula pada tahun 2018, setiap tahun, jumlah pendaftar terus meningkat. Untuk angkatan 2023, jumlah pendaftar mencapai 700 anak muda.
"Kami turut senang karena Jagoan Tani terus mendapat respons bagus. Setiap tahunnya, ratusan orang mendaftar untuk mengikuti program inkubasi agribisnis ini. Semoga ini menjadi harapan baik bagi kita semua, ke depan masih banyak anak muda yang tertarik dan akan mengembangkan sektor pertanian," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (15/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Digelar secara berjenjang, seleksi peserta Jagoan Tani dimulai sejak 21 Juni hingga 7 Juli 2023. Saat ini, telah terseleksi 100 tim peserta terbaik untuk selanjutnya akan mengikuti tahapan mentoring sebagai bekal adu ide dan gagasan agribisnis.
"Sekitar 700 orang yang tergabung dalam tim ikut mendaftar Jagoan Tani dan 100 tim dinyatakan lolos. Selamat kepada 100 tim terpilih. Semoga semuanya bisa mengikuti setiap tahapannya dengan lancar," kata Ipuk.
Jagoan Tani merupakan program inkubasi yang rutin digelar setiap tahun oleh Pemkab Banyuwangi. Program ini untuk mengajak generasi muda setempat agar mau menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya.
Selain mentor-mentor andal dan berpengalaman, Jagoan Tani juga menyiapkan hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha. Tahun ini hadiah yang disediakan senilai Rp 127,5 juta.
Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperta Pangan) Kabupaten Banyuwangi Nanang Sugiarto menambahkan, seleksi peserta Jagoan Tani dilakukan secara ketat dan berjenjang sejak 21 Juni hingga 7 Juli 2023. Dimulai dari seleksi proposal hingga verifikasi lapang.
"Dari 212 tim yang mendaftar, 100 tim dinyatakan lolos. Penilaian ini berdasarkan kesesuaian antara proposal dengan hasil verifikasi lapang yang dilakukan oleh tim Disperta Pangan," kata Nanang.
Para tim terpilih telah menjalani sesi presentasi online terkait rintisan usaha yang mereka geluti, Rabu (12/7/2023). Dilanjutkan dengan sesi mentoring online yang akan digelar, Jumat (14/7/2023).
Pada sesi mentoring tersebut, sejumlah mentor dihadirkan untuk meng-upgrade pengetahuan para peserta terkait konsep bisnis pertanian modern hingga pemasarannya.
Di antara mentor yang dihadirkan adalah Risti permani, Dosen The University of Queensland & Aglive Indonesia Team; David Setionegoro, Founder Askara Daulat Desa; Rahmad Hardiyanto, Agripreneur Jawa Timur; Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia dan Piknikhub; serta Dedy Marquis, Fasilitative Trainer.
Dari 100 besar, para peserta akan diseleksi kembali hingga tersaring 33 tim yang akan maju sesi mentoring offline pada 20 Juli sampai 21 Juli. Dilanjutkan dengan interview dan verifikasi lapang kedua untuk menjaring 10 finalis yang berhak mendapatkan hadiah senilai total Rp 127.500.000.
(hil/sun)