Memasuki tahun ajaran baru masuk sekolah, hampir semua orang tua disibukkan dengan mempersiapkan keperluan sekolah anak. Untuk keperluan itu, tak jarang para orang tua harus 'pecah celengan' untuk memenuhi biaya sekolah anak.
Bagi warga Sampang, pecah celengan untuk membiayai sekolah anak salah satunya adalah menjual sapi. Salah satunya dilakukan Marsuki. Ditemui di pasar hewan di Sampang, Marsuki mengatakan dirinya sedang memecahkan celengannya (menjual sapi) untuk biaya masuk sekolah anaknya. Marsuki membawa sapinya untuk dijual karena kedua anaknya hendak masuk sekolah secara bersamaan.
"Anak saya masuk sekolah semua tahun ini, makanya sapi yang sudah jadi celengan (dipelihara hampir dua tahun) ini saya jual." Kata Marsuki kepada detikJatim, Jumat (14/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marsuki mengaku hanya menjual seekor sapi yang sudah dipeliharanya selama dua tahun. Hasil penjualan sapi rencananya akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan dua orang anaknya yang masuk sekolah.
"Alhamdulillah harga sapi masih lumayan tinggi. Cukuplah untuk biaya kebutuhan sekolah anak saya yang mau masuk SMP dan SMA," imbuhnya
Bagi Marsuki, memelihara sapi merupakan cara keluarganya menabung . Menurut Marsuki, menabung dengan cara memelihara sapi sama halnya dengan berinvestasi. Sebab selain aman, 'tabungan' tersebut juga terus berkembang.
"Kalau dibelikan sapi makin tahun sapinya akan bertambah besar sehingga harganya makin naik dan otomatis uangnya nambah," ungkap Marsuki.
Hal serupa juga dilakukan Herman yang menjual sapinya untuk kebutuhan sekolah anaknya. Namun Herman juga berharap jika ada kelebihan dari hasil menjual sapi, maka kelebihan itu akan ia gunakan kembali untuk investasi.
"Lumayan buat tambahan seragam anak saya sekolah. Jadi kalau nanti ada kelebihan untuk biayanya anak anak anak saya belikan 'empek' (anak sapi) untuk dipelihara sebagai tabungan," tutur Herman
Herman mengaku sangat terbantu dengan memelihara sapi sebagai tabungan. Selain untuk kebutuhan sekolah anak, sapi bisa dijual bila memiliki kebutuhan yang sangat mendesak.
"Untungnya punya celengan (sapi), bisa dijual sewaktu-waktu. Seperti sekarang ini banyak kebutuhan banyak hajatan, kemanten, dan lainnya," kata Herman.
(iwd/abq)