Anak Penjual Sayur di Lamongan Raih Prestasi Lulusan Terbaik Sekolah

Anak Penjual Sayur di Lamongan Raih Prestasi Lulusan Terbaik Sekolah

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 21 Jun 2023 06:00 WIB
siswa berprestasi di Lamongan
Dinar Ashelia, anak penjual sayur yang rangking satu di SMPN 1 Deket Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Menjadi lulusan terbaik dengan prestasi yang membanggakan bisa diraih siapa saja bagi yang rajin belajar. Salah satunya adalah anak penjual sayur dan toko pracangan di Lamongan ini yang bisa menjadi lulusan terbaik salah satu SMP di Lamongan.

Adalah Dinar Asheila (15) putri pasangan Suci Alinda yang tinggal di Desa Deket Wetan, Kecamatan Deket yang menjadi lulusan terbaik di SMP Negeri 1 Deket. Dinar meraih prestasi rangking pertama dan meraih predikat sebagai lulusan terbaik dengan nilai rata-rata mata pelajaran 92,72 dengan nilai total ujian 1112,75 dari 12 mata pelajaran.

Kesibukan belajar tersebut ia lakoni di sela-sela membantu ibunya Suci Alinda yang membuka toko pracangan dan menjual sayur dan lauk pauk di depan rumahnya. Dalam kesehariannya, Dinar yang menjadi lulusan terbaik dari 232 siswa yang lulus dari SMPN 1 Deket tahun ini memang tidak jauh dari belajar dan menjaga toko pracangan milik ibunya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Senang dan terharu karena ternyata bisa menjadi lulusan terbaik meski hanya anak seorang penjual sayur di desa," kata Dinar Asheila saat berbincang dengan wartawan, Selasa (20/6/2023).

siswa berprestasi di LamonganDinar saat belajar di sela membantu ibu menjaga lapak sayur (Foto: Eko Sudjarwo)

Belajar di tengah kesibukannya menjaga toko kecil milik ibunya yang berjualan sayuran dan lauk pauk tak menyurutkan tekadnya meraih prestasi. Rutinitas belajar ia lakukan usai pulang sekolah, sembari membantu sang ibu meladeni pembeli yang datang. Toko kecil itu menjadi penopang sehari-hari Dinar karena sang ayah yang sakit sejak beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

"Rutinitas sepulang sekolah biasanya membantu ibu menjaga toko yang sudah saya lakukan sejak dulu," akunya.

Dinar mengaku rutinitas belajar sambil menjaga toko pracangan itu bukan sesuatu yang berat, karena dilakukan dengan tulus dan ikhlas demi meraih prestasi yang diharapkannya. Dinar juga mengaku tidak ada resep atau trik khusus sehinga ia mampu menjadi lulusan terbaik sekolahnya. Ketekunan belajar sambil membantu orang tua itulah yang ia lakukan sejak lama.

"Belajar lebih keras dan setiap saat dan waktu, iklas membantu orang tua," terang Dinar ditanya kiatnya hingga bisa menjadi lulusan terbaik.

Atas prestasinya yang diganjar sebagai lulusan terbaik itu, Dinar tidak lupa berterimakasih kepada ibunya, Suci Alinda, yang harus membanting tulang sendiri dengan berjualan sayur demi membiayai sekolahnya sedangkan bapaknya sakit bertahun-tahun. Dinar sendiri bercita-cita ingin menjadi seorang guru Matematika, karena selama ini mata pelajaran itu adalah pelajaran yang sangat ia gemarinya sejak duduk di bangku sekolah dasar.

"Terima kasih kepada kedua orang tua saya, terutama ibu yang harus banting tulang untuk biaya saya sekolah," tambah Dinar sambil menangis haru.

Ketekunan dan kesabaran dalam belajar anak penjual sayur inipun membuahkan hasil yang membanggakan. Dalam acara kelulusan dan perpisahan yang digelar sekolahnya, Dinar mampu membuat banyak pihak terkejut, tidak saja orang tuanya/ bahkan guru dan wali murid lainnya bangga dan haru dengan prestasi diraih Dinar, yaitu ranking pertama dalam kelulusannya.

"Sebagai orang tua, saya bangga karena kerja keras dan ketekunan belajar anak saya ternyata membuahkan hasil sebagai lulusan terbaik," ungkap sang ibu, Suci Alinda.

Suci terharu Dinar yang hanya anak seorang penjual sayur ternyata juga bisa berprestasi. Suci mengaku sejak 8 tahun lalu, ia harus banting tulang sendirian karena ayah Dinar sakit. Untuk menjaga toko, Suci selalu dibantu oleh Dinar di tengah aktivitas belajarnya.

"Ayahnya sudah 8 tahun sakit sehingga saya banting tulang sendirian dibantu Dinar untuk berjualan sayur di toko pracangan," tambahnya.

Kepala Sekolah SMPN 1 Deket, Hengki Sudijono juga mengungkapkan kebanggaan yang sama. Dinar, ungkap Hengki, adalah anak yang pintar dan rajin sejak duduk di bangku kelas 7. Hengki berdoa agar Dinar terus berprestasi dan mampu meraih cita-citanya kelak di kemudian hari.

"Dinar memang siswi berprestasi sejak di kelas 7, bahkan semangat belajar Dinar tinggi," paparnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads