Luapan banjir lahar dingin Semeru di Lumajang beberapa waktu lalu turut menyeret motor matik seorang remaja yang panik menyelamatkan diri. Motor itu ditemukan 3 kilometer dari lokasi luapan banjir dalam keadaan yang sudah hancur.
Ali Mustofa (16) warga Dusun Besuki, Desa Tambahrejo, Kecamatan Candipuro, Lumajang sebelumnya telah menceritakan luapan banjir lahar dingin Semeru saat itu sudah sangat dekat. Dia terpaksa lari meninggalkan sepeda motornya demi menyelamatkan diri.
Motor matik jenis Honda BeAT warna putih itu saat ini sudah ada di rumah remaja yang akrab disapa Tofa itu, di Dusun Besuki. Pantauan di lokasi, bodi motor itu memang rusak cukup parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tofa sendiri telah melepaskan bodi motor yang terbuat dari plastik itu dari rangkanya dan mengumpulkannya pada sebuah keranjang. Baik kempol, batok kepala motor, hingga body tameng motor itu.
Remaja itu menyebutkan bahwa motor miliknya ditemukan warga di Kali Besuk, Desa Tumpeng, yang jaraknya 3 kilometer dari lokasi awal terseret. Peristiwa mengerikan itu masih terngiang di benak Tofa, namun dia mengaku bersyukur masih bisa selamat dari bencana itu.
"Ditemukan di Tumpeng, Kali Besuk. Iya, kondisinya sudah hancur semua. Tapi Alhamdulillah Allah masih menyelamatkan nyawa saya," katanya kepada detikJatim, Kamis (13/7/2023).
![]() |
Dalam video yang viral di media sosial, Tofa terlihat di antara sejumlah orang lain yang panik melarikan diri saat banjir lahar dingin Semeru itu meluap. Dia tampak spontan lari tunggang langgang meninggalkan motornya saat banjir lahar dingin meluap ke jalanan.
Tofa mengaku panik saat banjir sudah semakin dekat. Dia bahkan kesulitan saat hendak menyalakan motor matik warna putih miliknya, hingga akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan motor itu dan lari.
"Iya waktu itu sempat nggak bisa nyalakan motor soalnya gugup saya. Soalnya waktu itu banjir sudah dekat banget, sekitar 1 meteran lah. Akhirnya saya lari," ujarnya.
Video viral detik-detik banjir lahar dingin Semeru meluap ke jalan setelah menerjang Jembatan Mujur itu terjadi di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Lumajang pada Jumat (7/7/2023) lalu.
Tofa mengatakan saat itu dirinya hendak ke kawasan Kloposawit, ke rumah ibunya. Dia mengaku saat perjalanan itu dia melihat kerumunan orang melihat banjir di tepian Jembatan Kloposawit. Dia pun turut melihat dan memarkir motornya. Nahas, aksi ikut-ikutan ternyata menjadi petaka.
Banjir lahar dingin Semeru yang sangat deras itu telah membuat Jembatan Mujur penghubung Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pasrujambe putus total. Jembatan itu tidak bisa dilintasi hingga saat ini.
(dpe/fat)