Pangdam V/Brawijaya Ungkap Terjadi 400 Konflik Perguruan Silat Sejak 2021

Pangdam V/Brawijaya Ungkap Terjadi 400 Konflik Perguruan Silat Sejak 2021

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 12 Jul 2023 22:00 WIB
Pangdam Brawijaya Mayjen Farid Makruf
MMayjen Farid Makruf (tengah) saat kunjungan ke Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengungkapkan selama kurun waktu 2021 hingga 2023 terjadi sekitar 400 konflik antarperguruan silat di Jatim. Pernyataan ini disampaikan Pangdam dalam kunjungan kerjanya di Kodim 0812 Lamongan.

Dari data ini, Farid menyebut pihaknya bersama Polda Jatim tengah konsen menyoroti konflik ini. Salah satu langkah untuk mencegah semakin banyak, perguruan silat yang ada telah dipanggil untuk berdamai.

"Dari data yang kami dapatkan, dalam kurun waktu tahun 2021 sampai 2023 terjadi sekitar 400-an konflik antarperguruan silat atau antara warga dengan perguruan silat di Jatim," kata Farid Makruf, Selasa (12/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu kami kemarin memanggil semua perguruan silat di Polda Jatim dan mengimbau mereka agar berdamai," imbuh Farid.

Sedangkan untuk pemicu konflik, Farid menyebut salah satunya karena adanya tugu perguruan silat. Untuk itu, ia mengimbau agar segera membongkar tugu oleh anggota perguruan silat masing-masing.

ADVERTISEMENT

Farid mengatakan jika hingga waktu yang ditentukan tidak dibongkar, maka pihaknya bersama kepolisian akan melakukan pembongkaran sendiri. Ia kembali menegaskan bahwa pembongkaran yang dilakukan bukan sebagai arogansi tapi untuk kemaslahatan masyarakat.

"Kami pelajari bahwa pusat konflik itu ada di tugu-tugu peringatan itu. Karena itu kemarin ada imbauan dari bu gubernur untuk menertibkan itu semuanya. Kami mengimbau agar tugu-tugu ini dibongkar sendiri tapi jika sampai batas waktu yang ditentukan tidak dilakukan maka kami akan membongkarnya," tegasnya.

"Ini semua bukan karena kami arogan, bukan kami sok berkuasa, tapi ini semua untuk kemaslahatan umat karena itu menurut saya (tugu) adalah sumber kebodohan," tandas Farid.




(abq/iwd)


Hide Ads