Penjelasan Kenapa Tugu Perguruan Silat di Jatim Harus Dibongkar

Penjelasan Kenapa Tugu Perguruan Silat di Jatim Harus Dibongkar

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 12 Jul 2023 20:07 WIB
Iustrasi tangkisan dalam pencak silat.
IIustrasi tangkisan dalam pencak silat (Foto: Freepik/Freepik)
Surabaya -

Pemprov Jatim melalui Bakesbangpol Jatim mengeluarkan iambauan untuk membongkar secara mandiri tugu perguruan silat. Hal ini tertuang dalam Surat Imbauan Nomor 300/5984/209.5/2023 terkait Penertiban/Pembongkaran Tugu Perguruan Silat di Daerah.

Kepala Bakesbangpol Jatim Eddy Supriyanto mengatakan surat imbauan itu dikeluarkan usai rapat bersama dengan jajaran Forkopimda, organisasi silat serta sejumlah kelompok silat yang digelar di Mapolda Jatim 26 Juni 2023 lalu.

"Itu sudah lama dibahas oleh semua pihak ada TNI, Polisi, jadi Pemprov Jatim, ada Ketua Umum PSHT, juga perwakilan PSHW, Ketua IPSI, Danrem, Dandim, dan Kapolres. Itu kan membahas terkait Suroan dan Suroan Agung," kata Eddy kepada detikJatim, Rabu (12/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saat Suroan itu perlu diantisipasi adanya tugu. Saya diberi tugas supaya memberi imbauan agar tugu silat dibongkar secara mandiri. Yang membongkar dari kelompok pencak silat itu sendiri. Kita pakai komunikasi persuasif, cara-cara kekeluargaan," sambungnya.

Eddy menjelaskan dalam rapat tersebut menyimpulkan bahwa adanya tugu silat menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi perkelahian antarkelompok silat.

ADVERTISEMENT

"Jadi bukan satu-satunya penyebab, tapi salah satunya tugu itu menyebabkan benturan, perseteruan. Jadi itu hasil rapat bersama yang hadir," katanya.

"Kadang itu ada tugu di satu wilayah tertentu terus dianggap wilayah kekuasaan kelompok pencak silat A, atau kelompok pencak silat B. Kalau tiba-tiba tugu rusak, yang dituduh kelompok lain. Jadi terjadi benturan-benturan itu yang kita antisipasi," jelasnya.

Eddy menyampaikan pihaknya memberikan imbauan agar tugu pencak silat dibongkar terutama yang letaknya di fasilitas umum atau di tanah milik negara.

"Jadi kita imbau agar membongkar secara mandiri. Kita sampaikan secara kekeluargaan. Ada yang memberi masukan ke kami, apakah bisa diganti tugu Pancasila? Ya kami jawab monggo saja," katanya.

"Yang kita utamakan di fasum atau tanah negara supaya untuk ketertiban dan sebagainya. Maka kita imbau secara persuasif atau kekeluargaan," tandasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads