Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya melakukan pengerjaan drainase mengantisipasi musim hujan. Anggaran ratusan miliar dikucurkan untuk pengerjaan drainase.
Kabid Drainase DSDABM Surabaya Windo Gusman Prasetyo mengatakan ada puluhan titik pengerjaan drainase. Drainase difokuskan dibangun khususnya pada area yang kerap muncul genangan saat hujan.
"Ada banyak, kurang lebih 60 pengerjaan tersebar di seluruh Kota Surabaya. Fokus kita di utara, seperti Tambak Wedi, Bulak Banteng. Lalu daerah Pucang, Kertajaya, ada di Manukan Lor, Manukan Lama. Sementara fokus ke genangan yang cukup parah. Juga daerah barat, Kendung, tengah kota, daerah Ikan-ikan," kata Windo kepada detikJatim, Rabu (12/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Windo mengatakan DSDABM sudah memiliki data titik genangan. Untuk menyelesaikan genangan, kata Windo, tidak bisa hanya di satu titik saja. Melainkan penanganan aliran dari hulur ke hilir.
"PR kita Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga ada beberapa titik. Seperti di daerah Dukuh Kupang Barat, di mana secara elevasi daerahnya memang seperti bukit lalu langsung turun, tidak rata dan menimbulkan genangan. Utara juga kita selesaikan tahun ini, wilayah barat ada beberapa titik konsen penyelesaian genangan," jelasnya.
"Untuk yang sudah kita laksanakan, pembangunannya kita itu di bidang drainase sudah melaksanakan lelang sekitar Rp 310 miliar untuk pembangunan rumah pompa dan saluran drainase. Ini untuk yang sudah terlelang, yang sudah terkontrak untuk kontraktornya," ujarnya.
Sementara untuk saluran kecil, seperti di permukiman sedang dikerjakan. Jika di pemukiman kecil anggarannya sekitar Rp 200 juta.
Target penyelesaian pengerjaan drainase bulan November. Pihaknya juga sudah mengantisipasi ketika musim hujan maju seperti tahun lalu, semestinya bulan Desember maju ke Oktober.
"Dapat info dari BMKG untuk awal puncak musim kemarau Agustus, prediksi musim hujan 2023/2024 Desember. Misal hujan maju ke Oktober, sudah disiapkan, ada tim untuk penanganan genangan gerak cepat bagaimana kalau hujan disiapkan. Kita sesuaikan. Aliran akan tetap jalan, ga akan tertutup," urainya.
Pekerjaan drainase tahun ini juga disebut berbeda dengan tahun 2022. Jika tahun 2022 banyak jalan ditutup, kini hanya menggunakan satu sisi jalan tanpa menutup seluruh jalan.
Pihaknya juga mengantisipasi kemoloran pengerjaan seperti tahun lalu hingga Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram. Tahun ini lebih diantisipasi agar tak seperti sebelumnya.
"Seperti tahun kemarin, kalau kejadian tahun lalu banyak hal. Mulai dari masalah utilitas survei awal ternyata kecolongan, kabel-kabel pipa ada di bawah. Lalu adanya kondisi yang kita harus melakukan penyesuaian kondisi lapangan. Ada beberapa kontraktor, ada yang tidak sesuai schedule. Kita sudah antisipasi di awal. Yang pasti kita tetap belajar dari pengalaman tahun kemarin," pungkasnya.
(esw/iwd)