Pemilik anjing jenis mini pom, Tung Tung menegaskan, narasi berita tentang peliharaannya yang viral di Instagram tidak benar. Bahkan, kematiannya yang disebut membela pemilik dari perampok juga tidak benar.
Tung Tung menyebut, anjing yang diberi nama Momo itu mati karena sakit komplikasi dan gagal ginjal. Meskipun, ia telah berusaha maksimal untuk menyelamatkan dan sia-sia.
"Saya berusaha merebut nyawanya tapi Tuhan berkehendak lain. Seminggu sebelum meninggal, Si Momo masuk ke RS dan ditangani dokter. Pada 17 Mei siang dibawa pulang, 18 Mei 2022 subuh itu dia meninggal," kata Tung Tung kepada detikJatim, Rabu (12/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tung Tung menerangkan, Momo dirawat oleh anaknya. Ketika mati di usia 15 tahun, Momo dimandikan dan disemayamkan di rumah.
"Jadi, tidak disemayamkan di Grand Heaven, meskipun yang punya ini teman baik saya, kebetulan memang ada rencana untuk bikin paket kremasi. Lalu, dokter mengatakan agar 'bawa pulang saja, siapa tahu di saat terakhir ada parent yang menemani', lalu saya curhat ke teman saya Jimmy saat di Jakarta," ujar dia.
"Setelah 1 hari bawa pulang, malamnya perlahan Momo meninggal di hadapan istri saya. Saya kalau dengar dan ingat ceritanya, mulai terbawa (teringat) lagi," imbuhnya.
Saat Momo akan disemayamkan, Tung Tung mengakui ada sejumlah pelayat dari keluarga dan rekan dekatnya. Sebagai pet parent, Tung Tung menilai dirinya menganggap Momo lebih dari sekadar peliharaan. Namun, ia tetap memperlakukan Momo sewajarnya dan perlakuannya tidak mewah.
Tung Tung pun teringat kisah Momo ketika menemani keluarganya saat COVID-19.
"Saat itu musim COVID-19, istri dan anak saya COVID-19, saya yang tidak, lalu isolasi di kamar masing-masing. Setiap istri saya batuk, Si Momo keluar dari kandang dan menengok, setelah bilang tidak apa-apa dan disuruh tidur, Momo ya balik. Setiap pagi, saya turun loteng dan selalu makan telur bareng momo, setelah Momo meninggal, saya tidak makan telur lagi," tuturnya.
Tung Tung pun memastikan Momo disemayamkan di rumahnya sendiri.
"Bukan selama 2 hari, bukan di Grand Heaven. Meskipun saya ditawari itu (kremasi dan persemayaman di Grand Heaven) dan tempo hari ambil di sini beritanya pasti digoreng luar biasa lagi," katanya.
Tung Tung mengaku mengetahui siapa penyebar video viral tersebut. Namun, tidak demikian dengan narasi yang dibangun.
"Sebenarnya saya tahu dan sempat saya panggil tim dokumentasi saya saat itu, saya tidak menyalahkan karena mungkin dia excited bahwa ada seekor Momo yang diperlakuin layaknya manusia, mungkin tanpa sengaja dia share. Tapi, kalau narasinya saya yakin berbeda (orang)," papar dia.
Sementara itu, Operational Manager Grand Heaven Surabaya, Ferry Ozora mengatakan, selain untuk manusia, pihaknya juga menyediakan paket kremasi untuk pet atau peliharaan.
"Kami sediakan manusia dan pet, kami sudah bikin brosur dan flyer, kami menerima kremasi pet dan sudah berjalan. Tidak hanya anjing, kucing dan kelinci juga pernah ada, semua kami terima," tutup dia.
Sebelumnya, Momo dinarasikan meninggal usai melawan perampok. Anjing tersebut juga disebut dikremasi dengan peti seharga Rp 170 juta. Kabar ini viral usai diunggah akun Instagram @indoviral8. Komentar warganet berdatangan karena narasi video yang ditulis terkesan cukup bombastis. Video tersebut diunggah pada 7 Juni 2023.
"Anjing dibeliin peti mati 170jt ditaruh di rumah duka Grand Heaven 2 malam. Anjing berjasa menyelamatkan rumah dr perampokan, di mana perampokannya supir sendiri. Anjing akhirnya dibunuh sang supir" demikian narasi itu dilihat detikJatim, Selasa (11/7).
(hil/dte)