Pemilik anjing yang viral dinarasikan meninggal usai melawan perampok hingga peti mati anjing itu disebut seharga Rp 170 juta buka suara. Ia mengaku sedih saat hewan peliharaannya difitnah.
Sebelumnya, video kremasi anjing viral di media sosial. Video itu bikin heboh karena peti mati anjing disebut seharga Rp 170 juta dan jasadnya diinapkan 2 hari di Rumah Duka Grand Heaven Surabaya yang terkenal mewah.
Pemilik anjing jenis mini pom, Tung-tung membantah harga peti mati peliharaannya hingga Rp 170 juta. Menurutnya, biaya kremasi hewan dan harga peti juga lebih murah dari kremasi manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tung-tung menyatakan, anjing peliharaan yang diberi nama Momo ini memang seperti keluarganya sendiri. Selama 15 tahun, Momo hidup bersama Tung-tung dan keluarganya.
"Saya anggap sebagai keluarga, dia ikut saya 15 tahun, cukup tua untuk seekor anjing," kata Tung-tung kepada detikJatim, Selasa (11/7/2023).
Tung-tung mengaku cukup terganggu dengan narasi biaya kremasi yang mencapai Rp 170 juta hingga anjingnya disebut melawan perampok. Saat ditemui di Grand Heaven Surabaya, ia mengaku banyak cerita tidak benar yang membuat keadaan menjadi semakin heboh.
Tung-tung pun merasa sedih dan kecewa dengan adanya hal itu. Ia sedih usai ditinggal anjing kesayangannya. Kesedihannya bertambah saat mendengar fitnah ini setahun usai meninggalnya sang anjing.
"Berita itu membuat kami semakin lebih sedih, apalagi setelah setahun kemudian berita itu muncul lagi. Anjing saya kan meninggal 18 Mei 2022 saat COVID-19 tahun lalu," ujarnya.
Untuk itu, Tung-tung meminta rekannya, Jimmy membantu membuatkan flyer. Di dalamnya, berisi semua hal yang mengkonfirmasi bahwa semua berita bohong tersebut.
"Tempo hari awal beritanya macam-macam, beritanya anjing si bos besar disemayamkan di Grand Heaven selama 2 hari dan menyudutkan, padahal dengan saya memperlakukan peliharaan saya seperti itu, saya diapresiasi hampir semua dokter dan pet lovers di Surabaya akhirnya, setelah Momo meninggal, banyak yang sudah memperlakukan peliharaannya layaknya keluarga sendiri," tuturnya.
Sebelumnya, video viral itu diunggah akun Instagram @indoviral8 hingga mengundang banyak komentar warganet. Komentar warganet berdatangan karena narasi video yang ditulis terkesan cukup bombastis.
"Anjing dibeliin peti mati 170jt ditaruh di rumah duka Grand Heaven 2 malam. Anjing berjasa menyelamatkan rumah dr perampokan, di mana perampokannya supir sendiri. Anjing akhirnya dibunuh sang supir," demikian narasi itu dilihat detikJatim, Selasa (11/7/2023).
Video tersebut diunggah pada 7 Juni 2023. Hingga berita ini ditulis, unggahan video itu telah mendapatkan 3.080 komentar dan 26.800 suka.
Pria asal Jombang itu dengan tegas semua berita tentang anjingnya di medsos adalah hoaks. Baik harga peti mati, narasi kematian yang dibangun, hingga persemayaman di Grand Heaven Surabaya.
"Meninggalnya karena sakit, bukan melindungi pemilik rumah dari perampok. Selain itu, Momo juga saya semayamkan di rumah, bukan di sini (Grand Heaven)," ujarnya.
Operational Manager Grand Heaven Surabaya Ferry Ozora menyampaikan hal senada. Menurutnya, Tung Tung tidak pernah membelikan peti mati seharga Rp 170 juta untuk Momo.
"Di sini semuanya ada dan lengkap, baik untuk manusia maupun hewan. Tetapi harga peti tidak semahal itu, sampai Rp 170 juta seperti disampaikan di sosmed itu," kata Ferry.
(hil/dte)