Video kremasi anjing viral di media sosial. Video itu bikin heboh karena peti mati anjing itu disebut seharga Rp 170 juta dan jasadnya diinapkan 2 hari di Rumah Duka Grand Heaven Surabaya yang terkenal mewah.
Video itu diunggah akun Instagram @indoviral8 hingga mengundang banyak komentar warganet. Komentar warganet berdatangan karena narasi video yang ditulis terkesan cukup bombastis.
"Anjing dibeliin peti mati 170jt ditaruh di rumah duka Grand Heaven 2 malam. Anjing berjasa menyelamatkan rumah dr perampokan, di mana perampokannya supir sendiri. Anjing akhirnya dibunuh sang supir," demikian narasi itu dilihat detikJatim, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video tersebut diunggah pada 7 Juni 2023. Hingga berita ini ditulis, unggahan video itu telah mendapatkan 3.080 komentar dan 26.800 suka. Tetapi, apakah informasi itu benar dan akurat?
Pemilik anjing yang videonya viral di medsos itu akhirnya angkat bicara. Kepada detikJatim, pria pemilik anjing itu mengaku bernama Tung Tung.
"Saya adalah Tung Tung, owner hewan atau pet parent yang sedang ramai dibicarakan itu," katanya saat ditemui di Rumah Duka Grand Heaven Surabaya, Selasa (11/7/2023).
Tung Tung sebagai pemilik anjing yang viral dan dibincangkan warganet menampik semua narasi dan pemberitaan di pelbagai media sosial tersebut. Menurutnya, hal itu bukan hanya tidak benar, tapi juga berlebihan.
![]() |
Anjingnya yang bernama Momo mati pada 18 Mei 2022 silam. Kabar tentang anjingnya yang mati itu menurut Tung Tung selalu diulang-ulang dengan narasi yang tidak benar.
"Si Momo meninggal 18 Mei 2022, tahun ini setahun lebih dan kami sudah mengadakan upacara peringatan si Momo. Masa anjing jenis pom sekecil itu bisa melawan perampok dan menyelamatkan saya?" Katanya.
Dia juga membantah telah membelikan peti seharga Rp 170 juta untuk anjingnya. Dia tegaskan bahwa itu adalah berita bohong karena kenyataannya tidak seperti itu.
"Kemudian saya memberikan peti seharga Rp 170 juta? Itu semua cerita bohong yang dibuat-buat," jelasnya.
Pria asal Jombang itu dengan tegas semua berita tentang anjingnya di medsos adalah hoaks. Baik harga peti mati, narasi kematian yang dibangun, hingga persemayaman di Grand Heaven Surabaya.
"Meninggalnya karena sakit, bukan melindungi pemilik rumah dari perampok. Selain itu, Momo juga saya semayamkan di rumah, bukan di sini (Grand Heaven)," ujarnya.
Operational Manager Grand Heaven Surabaya Ferry Ozora menyampaikan hal senada. Menurutnya, Tung Tung tidak pernah membelikan peti mati seharga Rp 170 juta untuk Momo.
"Di sini semuanya ada dan lengkap, baik untuk manusia maupun hewan. Tetapi harga peti tidak semahal itu, sampai Rp 170 juta seperti disampaikan di sosmed itu," kata Ferry.
(dpe/dte)