Dinas ESDM Jawa Timur angkat bicara soal pria Nganjuk bernama Suprianto yang mengeklaim menemukan dua batu meteor. Kabid Pertambangan ESDM Jatim Didik Agus Wijanarko menyatakan dugaan berdasarkan hasil pemantauan sementara, batu itu ialah batu vulkanik.
"Ini tadi sudah saya minta teman-teman untuk evaluasi terhadap penemuan itu. Menurut teman-teman itu batu vulkanik biasa," kata Didik saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (11/7/2023).
Didik menyatakan bahwa untuk lebih memastikan hal itu pihaknya perlu melihat dan mengecek langsung batu itu ke lokasi. Sebab, menurutnya batu meteor sangat jarang ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi untuk secara detail kita perlu melihat langsung fisiknya. Jadi kami belum bisa menyampaikan sebenarnya, apakah batu itu seperti yang mereka duga atau tidak," jelasnya.
"Karena batu meteor kan proses geologinya beda. Jadi harus dilihat di lapangan. Kalau benar tidaknya harus dicek ke lapangan, takutnya viral dan menyesatkan," tambahnya.
Didik berencana berkoordinasi dengan pemkab Nganjuk terkait penemuan 2 batu diduga meteor di lereng Gunung Pandan tersebut. Didik juga mengaku ESDM Jatim belum pernah mendapatkan temuan batu meteor. Bahkan, ESDM Jatim juga tidak memiliki koleksi batu meteor.
"Sepengetahuan kami belum pernah. Kalau teman-teman selama ini keliling belum pernah dapat informasi seperti itu. Tapi kalau ada orang nemu, terus tanpa sepengetahuan kami, ya, mungkin saja ada. Kalau di kami nggak ada koleksinya," katanya.
Sebelumnya, diketahui seorang pria asal Nganjuk bernama Suprianto mengeklaim telah menemukan 2 batu meteor yang jatuh dari langit. Dua batu meteor itu ditemukan di sungai Kedung Ngaron, Bringin, terkubur sedalam 50 cm, tepatnya di tengah hutan yang ada di lereng Gunung Pandan. Saat ini kedua batu itu ada di rumah Suprianto.
(dpe/dte)