Jawab Keraguan, Pemkab Nganjuk Ajak Para Pakar Teliti Temuan Batu Meteor

Jawab Keraguan, Pemkab Nganjuk Ajak Para Pakar Teliti Temuan Batu Meteor

Sugeng Harianto - detikJatim
Selasa, 11 Jul 2023 13:08 WIB
Batu meteor yang diklaim ditemukan warga Nganjuk di tengah hutan.
Suprianto menunjukkan 2 batu temuannya yang diklaim sebagai meteor. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Nganjuk -

Pemkab Nganjuk angkat bicara atas keraguan Pakar Fisika Teori dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya soal batu yang ditemukan warganya. Dua batu diduga meteor itu ditemukan oleh Suprianto.

Merespons keraguan pakar tentang batu meteor tersebut, Pemkab Nganjuk meminta pakar-pakar untuk melakukan penelitian ke lokasi.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda, Olahraga,Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk Amin Fuadi yang menyampaikan ajakan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ada keraguan pada temuan saudara Suprianto, sebaiknya para ahli datang mengecek dulu validitas batu tersebut meteorid atau bukan," kata Amin kepada detikJatim, Selasa (11/7/2023).

Amin sebelumnya menduga kuat bahwa dua batu itu adalah meteor yang sudah lama jatuh dari langit beberapa waktu yang cukup lama. Itu ditandai dengan kondisi batu yang terkubur pasir di sungai.

ADVERTISEMENT

"Saudara Suprianto menemukan batu meteor itu secara tidak sengaja saat menanam pohon. Batu itu ditemukan dengan melihat keanehan wujudnya yang terpendam sebagian di tanah," ujarnya.

Sementara itu, sebelumnya Pakar Fisika Teori Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr rer nat Bintoro Anang Subagyo mengatakan bisa saja batu itu memang meteor.

Namun, dia tegaskan perlu adanya kajian lebih lanjut untuk membuktikannya. Dia mengaku ragu karena batu yang besar itu tidak menimbulkan benturan keras di tanah.

"Bisa iya, tapi jika melihat pada ukuran agak mustahil tanpa mengakibatkan benturan yang cukup keras," ujar Bintoro saat dihubungi detikJatim, Senin (10/7/2023).

Dia mengatakan bahwa bila batu meteor itu memang jatuh dengan ukuran besar pasti akan diketahui secara luas. Bahkan, bisa diketahui kapan proses terjadinya.

"Kecuali jika hal tersebut terjadi di masa lampau, di mana daerah penemuan itu tidak ada penghuni manusia," ujarnya.




(dpe/dte)


Hide Ads