Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengapung di laut selatan Tulungagung. Jenazah tersebut diduga salah satu korban rombongan tur study exchange Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) yang tenggelam usai terseret ombak Pantai Jembatan Panjang Malang.
Kapolsek Besuki AKP Haryono mengatakan, korban ditemukan oleh nelayan di perairan selatan Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung sekitar pukul 10.00 WIB.
"Sebetulnya ditemukan di wilayah Tanggunggunung, namun kami evakuasi melalui Pelabuhan Popoh, Kecamatan Besuki," kata AKP Haryono, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi belum mengetahui identitas korban, karena kondisi wajah telah rusak. Dari identifikasi awal, pada tubuh korban ditemukan beberapa ciri-ciri pakaian dan aksesori yang melekat pada tubuh korban.
"Korban memakai celana renang berwarna cokelat, pada kaki kanan terdapat tali paddle," ujarnya.
Dari ciri-ciri tersebut, pihaknya menduga mayat tersebut merupakan salah satu korban tenggelam di Pantai Jembatan Panjang, Malang.
"Di sini ada nelayan yang hilang, tapi melihat ciri-cirinya bukan itu. Kalau dilihat dari ciri-ciri yang ada, kemungkinan ini adalah korban kejadian di Malang," imbuhnya.
Untuk proses identifikasi lebih lanjut, saat ini jenazah dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
"Untuk identitas menunggu hasil identifikasi dulu," jelas Haryono.
Seperti diketahui, total ada 5 orang yang hilang terseret ombak di pantai Jembatan Panjang, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Dua di antaranya telah ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka adalah M Ruspandi (24) alias Pendik Warga Negara Indonesia (WNI) dan Ana Brieva Ramirez Warga Negara Asing (WNA).
Sedangkan tiga orang yang belum ditemukan sampai saat ini antara lain, dua WNI bernama Bayu dan Made Indra, serta satu WNA asal Swiss bernama Jana Olivia.
(hil/dte)