Momen Mencekam Pendik Terombang-ambing di Laut Ketemu Teman Sekarat-Jasad

Momen Mencekam Pendik Terombang-ambing di Laut Ketemu Teman Sekarat-Jasad

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 10 Jul 2023 14:13 WIB
Korban terseret ombak pantai jembatan panjang malang
Pendik, mahasiswa UB yang selamat usai kejadian mahasiswa terseret ombak (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Malang - Tim gabungan TNI-Polri dan SAR masih mencari 3 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang hilang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang. Sedangkan 2 orang yang sempat terseret ombak berhasil selamat. Salah satu yang selamat, M Ruspandi (24) alias Pendik menceritakan saat dirinya melihat jenazah temannya mengapung.

Mahasiswa UB Jurusan Ilmu Administrasi Publik itu menceritakan, awal mula musibah itu terjadi saat dirinya bertugas sebagai panitia acara dalam kegiatan wisata mahasiswa waktu itu. Saat berada di pantai Jembatan Panjang, awalnya kondisi masih kondusif.

Lalu pada Sabtu (8/7) sekitar pukul 08.00 WIB, dua mahasiswa study exchange Fakultas Kedokteran (FK) UB tiba-tiba hilang terseret ombak saat surfing. Mereka adalah Jana Olivia asal Swiss, dan Ana Brieva Ramirez asal Spanyol.

Melihat hal itu, rekan kerja Pendik yakni Bayu dan Made Indra berupaya untuk melakukan pencarian dalam kondisi ombak yang cukup besar. Awalnya Pendik tidak ikut mencari karena tidak diizinkan oleh Bayu. Tapi karena panggilan kemanusiaan, Pendik pun ikut terjun dengan menggunakan pelampung.

"Sebelumnya Bayu terjun dulu mencari dua WNA tersebut, tapi beberapa waktu tidak kunjung kembali. Saya kemudian ikut terjun untuk mencari dua WNA dan Bayu. Di tengah (laut), saya sempat bertemu Bayu dalam keadaan hidup. Saat itu saya minta dia kembali," ungkap Pendik.

"Saya minta balik karena saya pakai pelampung dan Bayu tidak. Saya juga bilang ke Bayu akan mengevakuasi kedua korban WNA ke tengah laut. Menurut saya jika ke tengah laut pastinya arus semakin kecil dan lebih tenang, jadi lebih aman," imbuhnya.

Setelah itu, Pendik berpisah dengan Bayu dan kembali melanjutkan pencarian dua WNA tersebut. Selang beberapa waktu, Pendik kembali bertemu dengan Bayu dalam keadaan sekarat dan mengeluarkan busa dari mulut. Pendik sempat mencoba menyelamatkan Bayu.

"Saya pegang tubuh Bayu, tapi dia sudah sekarat. Saya coba mencet lehernya tapi justru mengorok dan mengeluarkan busa, karena saya pikir sudah tidak mungkin menyelamatkannya, saya putuskan melepaskan Bayu dan mencoba menyelamatkan diri," kata dia.

Pendik pun berupaya lepas dari terjangan ombak dan mengarah ke tengah laut. Ia kemudian terombang-ambing ke timur maupun ke barat hingga siang hari. Beberapa waktu setelahnya, dia kembali melihat tubuh mengenakan baju hitam.

"Saya hampiri dan saya pegang kakinya. Tapi saya nggak tahu itu siapa, yang pasti perempuan dan sudah meninggal. Saat itu nggak saya cek, langsung saya lepaskan karena jika membawa beban tubuh di tengah arus yang keras seperti itu pastinya tidak memungkinkan," ungkapnya.

Ia kembali terombang-ambing mengikuti arus air hingga kemudian melihat sebuah gundukan. Pendik sempat mengira gundukan itu adalah daratan. Saat didekati, ternyata itu adalah tumpukan sampah dan di tengahnya terdapat kayu terapung. Kayu tersebut diraihnya dan digunakan sebagai pegangan.

Nyawa Pendik berhasil tertolong berkat tumpukan sampah yang membawa sebuah kayu besar di tengah laut. Selama 9 jam dia mencoba bertahan, terombang-ambing di tengah gelombang.

"Saat saya terombang-ambing di tengah laut saya menemukan tumpukan sampah mengapung. Di tengah sampah itu terdapat kayu besar. Akhirnya saya ambil dan terus saya pegang untuk membantu saya mengapung," ujar Pendik..

Setelah kurang lebih 9 jam mengapung, Pendik berhasil selamat setelah tim SAR menemukannya dan melakukan evakuasi. Pendik ditemukan dalam keadaan selamat dan hanya mengalami lecet di beberapa bagian tubuh karena terkena karang.

Selain Pendik, mahasiswa yang selamat yakni Ana Brieva Ramirez (24), WNA asal Spanyol peserta program study exchange di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Sementara itu, masih ada 3 orang yang belum ditemukan dan masih dicari hingga saat ini. Dua di antaranya adalah WNI bernama Bayu dan Made Indra, sedangkan satu lainnya adalah WNA asal Swiss bernama Jana Olivia.


(hil/dte)


Hide Ads