Ada kisah dramatis di balik selamatnya Warga Negara Asing (WNA) yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang. Korban bernama Ana Brieva Ramirez ini ditemukan selamat usai terombang-ambing di laut.
Ana merupakan mahasiswa program study exchange Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) Malang asal Spanyol. Sebelumnya, dia terseret ombak Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada Sabtu (8/7/2023).
Berikut sederet fakta kisah dramatis mahasiswa asing FK UB bertahan hidup usai ditelan ombak:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. 26 Jam Terombang-ambing di Laut
Ana ditemukan selamat usai 26 jam terombang-ambing di laut. Sebelumnya, ia hilang pada Sabtu (8/7) dan ditemukan keesokan harinya.
"Satu lagi ditemukan atas nama Ana pada sekitar pukul 10.45 WIB hari ini," ujar Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo saat dihubungi detikJatim, Minggu (9/7/2023).
2. Kondisinya Selamat
Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FK UB dr Holipah PhD menyebutkan, korban ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah dibawa ke Puskesmas Bantur untuk mendapatkan perawatan.
"Informasi yang saya dapat kondisi selamat dan baik. Saat ini dibawa ke Puskesmas Bantur," kata Holipah, Minggu (9/7/2023).
Letak pantai Bantol tempat Ana terdampar itu diketahui berada cukup jauh dari lokasi awal dirinya terseret ombak di pantai Jembatan Panjang Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Berdasarkan pantauan melalui Google Maps, jarak garis pantai keduanya diketahui mencapai 8,57 km.
Koordinator Tim Basarnas Surabaya Nur Hadi mengatakan, Ana ditemukan pada Minggu siang sekitar pukul 10.45 WIB. Saat ditemukan yang bersangkutan dalam kondisi sadar dan sehat. Hanya saja korban menderita beberapa luka lecet di bagian tubuhnya.
"WNA atas nama Ana itu ditemukan terdampar di Pantai Bantol yang lokasinya memang cukup jauh dengan titik awal yang bersangkutan terseret ombak. Dia ditemukan dalam kondisi sehat dan aman oleh tim SAR," ujarnya saat dihubungi detikJatim, Minggu (9/7/2023).
Cerita Dramatis Ana menyelamatkan diri, baca di halaman selanjutnya!
3. Pengakuan Dramatis Ana Menyelamatkan Diri
Perempuan yang baru kuliah di Malang pada 3 Juli 2023 itu berhasil selamat usai berjuang melawan ganasnya ombak. Dia lalu terdampar di Pantai Bantol.
Anggota Pengmas FK UB dr Aurick Yudha Nagara menceritakan, Ana saat itu memang ditelan ombak ganas. Ia berupaya menyelamatkan diri dengan cara menjaga ketenangan dan berpegangan pada papan surfing agar tidak tenggelam.
"Ana mengaku dirinya selamat setelah berenang ke tepi pantai yang tak berpenghuni dan berusaha untuk bertahan hingga menjelang matahari terbit dengan membuat lubang pasir untuk ditiduri dan selama semalam dia tidur di pantai tersebut," ujar Aurick, Minggu (9/7/2023).
4. Lima Jam Jalan Cari Pertolongan
Setelah tertidur, pada keesokan harinya Ana berusaha mencari pertolongan dengan menyusuri kalam setapak kecil yang ada di Pantai Bantol. Setelah kurang lebih lima jam berjalan dia akhirnya bertemu seorang warga dan diarahkan menuju posko.
Ketika sampai di posko Ana mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis yang ada di lokasi. Tak berselang lama dirinya dibawa menuju Puskesmas Bantur untuk mendapatkan perawatan di bantu dr dari FK UB.
"Kami melanjutkan pemeriksaan dan perawatan saat di Puskesmas Bantur karena dehidrasi sedang dan perawatan luka yang dialami oleh Ana. Ketika kondisi (ana) mulai membaik ia dilarikan ke RS UB untuk mendapatkan perawatan intensif," kata Audrick.
5. Masih Ada 3 Mahasiswa Belum Ditemukan
Tim gabungan TNI-Polri dan SAR hingga saat ini terus melakukan penyisiran untuk mencari 3 orang yang belum diketemukan. Ketiganya hilang diduga terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang.
Seperti diketahui, total ada 5 orang yang hilang terseret ombak di pantai Jembatan Panjang, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Dua diantaranya telah ditemukan dalam keadaan selamat.
Mereka yang telah ditemukan selamat adalah M Ruspandi (24) alias Pendik yang merupakan seorang tour guide dan Ana Brieva Ramirez (24) WNA asal Spanyol peserta program study exchange di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Sementara itu, masih ada 3 orang yang belum ditemukan dan masih dicari hingga saat ini. Dua di antaranya adalah WNI bernama Bayu dan Made Indra, sedangkan satu lainnya adalah WNA asal Swiss bernama Jana Olivia.
6. Proses Pencarian 3 Korban Masih Dilakukan
Sementara itu, pihak Tim SAR sampai saat ini masih terus melakukan pencarian 3 korban lain yang belum ditemukan. Pencarian dilakukan dengan menyisir di kawasan sekitar pantai tempat korban terseret ombak.
"Kita turunkan 1 tim laut berisi 4 personel menggunakan 1 unit perahu Jukung, karena perahu itu saja yang bisa digunakan untuk penyisiran di laut. Perahu karet pun karena terkendala medan dan ombak yang cukup besar tidak bisa digunakan," kata Koordinator Tim Basarnas Surabaya Nur Hadi.
"Ombak besar memang menjadi kendala saat pencarian. Di sini sudah diberi warning bagi yang ada di bibir pantai, bahkan nelayan tidak berani melaut untuk sepekan karena cuaca tidak menentu dan cepat berubah," sambungnya.