Perjuangan Mahasiswa Asing FK UB 26 Jam Bertahan Hidup Usai Ditelan Ombak

Round-Up

Perjuangan Mahasiswa Asing FK UB 26 Jam Bertahan Hidup Usai Ditelan Ombak

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 10 Jul 2023 06:00 WIB
Mahasiswi FK UB WNA Spanyol yang sempat terseret ombak ditemukan selamat.
Momen penyelamatan mahasiswi asing FK UB yang terseret arus setelah 26 jam pencarian. (Foto: Istimewa)
Malang -

Satu dari 2 mahasiswa asing peserta program study exchange di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Malang ditemukan selamat. Mahasiswi yang baru 6 hari kuliah di Malang itu bertahan hidup selama 26 jam sebelum akhirnya ditemukan.

Ana Brieva Ramirez, mahasiswi asal Spanyol itu ditemukan selamat di Pantai Bantol, Malang. Ana ditemukan di pantai tersebut pada Minggu (9/7) pagi pukul 10.45 WIB. Dia terseret ombak bersama teman sesama peserta study exchange asal Swiss, Jana Olivia pada Sabtu (8/7/) pagi pukul 08.00 WIB.

"Satu lagi ditemukan atas nama Ana pada sekitar pukul 10.45 WIB hari ini," ujar Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo kepada detikJatim, Minggu (9/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pengukuran melalui Google Maps, jarak Pantai Bantol dengan Pantai Jembatan Panjang lebih dari 8 kilometer. Koordinator Tim Basarnas Surabaya Nur Hadi membenarkan hal itu. Dia juga memastikan Ana dalam kondisi sadar dan sehat.

"WNA atas nama Ana itu ditemukan terdampar di Pantai Bantol yang lokasinya memang cukup jauh dengan titik awal yang bersangkutan terseret ombak. Dia ditemukan dalam kondisi sehat dan aman oleh tim SAR," ujar Hadi.

ADVERTISEMENT

Nur Hadi memastikan korban bisa diajak berkomunikasi oleh Tim SAR yang menemukannya. Yang bersangkutan juga merespons dengan baik meski ditemukan sejumlah luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.

Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FK UB dr Holipah PhD juga menyatakan bahwa Ana ditemukan dalam keadaan selamat. Untuk menangani luka di tubuh Ana yang bersangkutan telah mendapat penanganan medis dari tim dokter FK UB di Puskesmas Bantur.

"Informasi yang saya dapat kondisi selamat dan baik. Saat ini dibawa ke Puskesmas Bantur," katanya.

Ana adalah orang kedua yang ditemukan dari 5 orang rombongan tur FK UB di Pantai Jembatan Panjang yang dinyatakan hilang terseret ombak pada Sabtu pagi. Sebelumnya, seorang tur guide yang ikut terseret saat hendak menyelamatkan Ana dan Jana ditemukan selamat usai terombang-ambil di lautan selama 9 jam.

Tour guide yang sebelumnya ditemukan selamat adalah M Ruspandi (24) alias Pendik. Dia ditemukan selamat dalam keadaan mengapung dengan jarak 0,586 kilometer atau 0,5 mil dari titik pertama kali ombak menyeretnya.

"Korban ditemukan potensi SAR Pantai Selatan Rescue sekitar pukul 17.30 WIB. Artinya, ia mengapung sekitar 9 jam lebih sejak kejadian," kata Kasatpolairud AKP Totok Suprapto, Sabtu (8/7).

Pengakuan Ana. Baca di halaman selanjutnya.

Anggota Pengmas FK UB dr Aurick Yudha Nagara menceritakan, Ana saat itu memang ditelan ombak ganas. Ia berupaya menyelamatkan diri dengan cara menjaga ketenangan dan berpegangan pada papan surfing agar tidak tenggelam.

"Ana mengaku dirinya selamat setelah berenang ke tepi pantai yang tak berpenghuni dan berusaha untuk bertahan hingga menjelang matahari terbit dengan membuat lubang pasir untuk ditiduri dan selama semalam dia tidur di pantai tersebut," ujar Aurick, Minggu (9/7/2023).

Setelah tertidur, pada keesokan harinya Ana berusaha mencari pertolongan dengan menyusuri kalam setapak kecil yang ada di Pantai Bantol. Setelah kurang lebih lima jam berjalan dia akhirnya bertemu seorang warga dan diarahkan menuju posko.

Ketika sampai di posko Ana mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis yang ada di lokasi. Tak berselang lama dirinya dibawa menuju Puskesmas Bantur untuk mendapatkan perawatan di bantu dr dari FK UB.

"Kami melanjutkan pemeriksaan dan perawatan saat di Puskesmas Bantur karena dehidrasi sedang dan perawatan luka yang dialami oleh Ana. Ketika kondisi (ana) mulai membaik ia dilarikan ke RS UB untuk mendapatkan perawatan intensif," kata Audrick.

Sementara, Kepala Basarnas Surabaya Muhamad Hariyadi mengatakan dari 90 personel gabungan yang terjun untuk melakukan pencarian terhadap 3 korban terseret ombak yang belum ditemukan dibagi menjadi 6 regu. Setiap regu memiliki tugas masing-masing.

Regu pertama berjumlah enam orang melakukan pencarian dengan menyisir pantai sampai ke tengah laut menggunakan kapal LCR. Kemudian, regu kedua berjumlah 4 orang menggunakan kapal jukung menyisir pantai sampai ke tengah laut, berangkat dari Pantai Sedang Biru hingga ke Pantai Bantol.

Selanjutnya, regu ketiga mencari di wilayah Pantai Jembatan Panjang ke Pantai Regent, sedangkan regu keempat melakukan pencarian dari wilayah Pantai Regent ke Pantai Krambil.

"Regu lima mencari dari Pantai Tanjungsirap ke Pantai Kondang Merak, terdiri dari relawan dan masyarakat sekitar. Terus Regu enam mencari di Pantai Kondang Merak ke pantai Banyumeneng," ujarnya kepada awak media, Minggu (9/7/2023).

Hariyadi berharap 3 orang yang hanyut ini bisa segera ditemukan. Mengingat temuan sebelumnya yang mana korban Pendik dan Ana berhasil selamat meski telah terseret berjam-jam, Hariyadi berharap ketiga korban yang hilang bisa ditemukan dalam keadaan yang juga selamat.

"Saat ini seluruh Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian. Kami berharap tiga orang yang hilang dalam pencarian ini ditemukan dalam kondisi selamat," katanya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/dte)


Hide Ads