Cerita Dramatis Pendik 9 Jam Terombang-ambing di Laut-Selamat Berkat Sampah

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 09 Jul 2023 21:31 WIB
Ruspandi alias Pendik, salah satu korban terseret ombak pantai Jembatan Panjang Malang yang berhasil selamat. (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Malang -

M Ruspandi (24) alias Pendik merupakan salah satu orang yang selamat usai terseret ganasnya ombak pantai Jembatan Panjang, Malang. Nyawanya berhasil tertolong berkat tumpukan sampah yang membawa sebuah kayu besar di tengah laut. Selama 9 jam dia mencoba bertahan, terombang-ambing di tengah gelombang.

"Saat saya terombang-ambing di tengah laut saya menemukan tumpukan sampah mengapung. Di tengah sampah itu terdapat kayu besar. Akhirnya saya ambil dan terus saya pegang untuk membantu saya mengapung," ujar Pendik kepada detikJatim, Minggu (9/7/2023).

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Jurusan Ilmu Administrasi Publik itu menceritakan, awal mula musibah itu terjadi saat dirinya bertugas sebagai panitia acara dalam kegiatan wisata mahasiswa waktu itu. Saat berada di pantai Jembatan Panjang, awalnya kondisi masih kondusif.

Tidak ada permasalahan yang terjadi hingga akhirnya pada Sabtu (8/7/2023) sekitar pukul 08.00 WIB dua mahasiswa study exchange Fakultas Kedokteran UB tiba-tiba hilang terseret ombak saat surfing. Mereka adalah Jana Olivia asal Swiss, dan Ana Brieva Ramirez asal Spanyol.

Melihat hal itu, rekan kerja Pendik yakni Bayu dan Made Indra berupaya untuk melakukan pencarian dalam kondisi ombak yang cukup besar. Awalnya Pendik tidak ikut mencari karena tidak diizinkan oleh Bayu. Tapi karena panggilan kemanusiaan, Pendik pun ikut terjun dengan menggunakan pelampung.

"Sebelumnya Bayu terjun dulu mencari dua WNA tersebut, tapi beberapa waktu tidak kunjung kembali. Saya kemudian ikut terjun untuk mencari dua WNA dan Bayu. Di tengah (laut), saya sempat bertemu Bayu dalam keadaan hidup. Saat itu saya minta dia kembali," ungkapnya.

"Saya minta balik karena saya pakai pelampung dan Bayu tidak. Saya juga bilang ke Bayu akan mengevakuasi kedua korban WNA ke tengah laut. Menurut saya jika ke tengah laut pastinya arus semakin kecil dan lebih tenang, jadi lebih aman," imbunhnya.

Setelah itu, Pendik berpisah dengan Bayu dan kembali melanjutkan pencarian dua WNA tersebut. Selang beberapa waktu, Pendik kembali bertemu dengan Bayu dalam keadaan sekarat dan mengelurakan busa dari mulut. Pendik sempat mencoba menyelamatkan Bayu.

"Saya pegang tubuh Bayu, tapi dia sudah sekarat. Saya coba mencet lehernya tapi justru mengorok dan mengeluarkan busa, karena saya pikir sudah tidak mungkin menyelamatkannya, saya putuskan melepaskan Bayu dan mencoba menyelamatkan diri," kata dia.

Pendik pun berupaya lepas dari terjangan ombak dan mengarah ke tengah laut. Ia kemudian terombang-ambing ke timur maupun ke barat hingga siang hari. Beberapa waktu kemudian dia kembali melihat tubuh mengenakan baju hitam.

"Saya hampiri dan saya pegang kakinya. Tapi saya nggak tahu itu siapa, yang pasti perempuan dan sudah meninggal. Saat itu nggak saya cek, langsung saya lepaskan karena jika membawa beban tubuh di tengah arus yang keras seperti itu pastinya tidak memungkinkan," ungkapnya.

Ia kembali terombang-ambing mengikuti arus air hingga kemudian melihat sebuah gundukan. Pendik sempat mengira gundukan itu adalah daratan. Saat didekati, ternyata itu adalah tumpukan sampah dan di tengahnya terdapat kayu terapung. Kayu tersebut diraihnya dan digunakan sebagai pegangan.

Setelah kurang lebih 9 jam mengapung, Pendik berhasil selamat setelah tim SAR menemukannya dan melakukan evakuasi. Pendik ditemukan dalam keadaan selamat dan hanya mengalami lecet di beberapa bagian tubuh karena terkena karang.

Sementara itu, Muji, ibu Pendik mengaku sangat bersyukur anaknya bisa berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Ia juga bersyukur Pendik tidak syok karena peristiwa tersebut.

"Saya sangat bersyukur anaknya aman nggak syok juga sejak dievakuasi. Semoga teman-teman yang hanyut lainnya bisa ditemukan dalam keadaan selamat juga," terangnya.

Seperti diketahui, total ada 5 orang yang hilang terseret ombak di pantai Jembatan Panjang, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Dua di antaranya telah ditemukan dalam keadaan selamat. Selain Pendik, Ana Brieva Ramirez, warga Spanyol juga selamat. Ana ditemukan terdampar di pantai Bantol, sekitar 8,57 km dari pantai Jembatan Panjang.

Sedangkan tiga orang masing-masing dua WNI bernama Bayu dan Made Indra, serta satu WNA asal Swiss bernama Jana Olivia masih hilang.



Simak Video "Video Viral Siswi SMP di Malang Jadi Korban Bullying, Ditampar-Dipukul"

(abq/dte)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork