- Alasan Rumah Rusak karena Tidak Dihuni 1. Sirkulasi Udara Buruk Memicu Kelembapan dan Jamur 2. Kebocoran Air Tidak Terpantau 3. Hama dan Serangga Lebih Mudah Bersarang 4. Material Bangunan Cepat Menurun 5. Risiko Vandalisme dan Pencurian 6. Instalasi Listrik dan Pipa Mengalami Penurunan Kualitas 7. Nilai Properti Menurun
- Cara Mencegah Kerusakan pada Rumah yang Dikosongkan
Rumah yang dibiarkan kosong dalam waktu lama sering kali mengalami kerusakan lebih cepat dibanding rumah yang aktif ditempati. Bukan hanya karena tidak ada aktivitas manusia, tapi juga karena kondisi lingkungan dan teknis bangunan yang tidak terpantau.
Tanpa pemeriksaan rutin, masalah kecil dapat berkembang menjadi kerusakan besar yang memerlukan biaya tinggi untuk perbaikan. Kekosongan membuat rumah kehilangan kontrol terhadap sirkulasi udara, kelembapan, keamanan, serta perawatan harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Rumah Rusak karena Tidak Dihuni
Inilah yang membuat banyak pemilik baru menyadari kerusakan ketika kondisinya sudah parah. Berikut adalah alasan lengkap mengapa rumah cepat rusak jika tidak dihuni.
1. Sirkulasi Udara Buruk Memicu Kelembapan dan Jamur
Rumah kosong biasanya tidak memiliki aliran udara yang baik karena pintu dan jendela tertutup rapat. Hal ini menyebabkan kelembapan terperangkap, terutama di area kamar mandi, dapur, dan ruangan minim cahaya.
Kelembapan tinggi memicu timbulnya jamur, bau apek, hingga kerusakan pada cat dan dinding. Jamur yang dibiarkan terus tumbuh juga dapat merusak material kayu dan gypsum.
2. Kebocoran Air Tidak Terpantau
Kebocoran kecil pada atap, pipa, atau talang air sering kali tidak terdeteksi jika rumah tidak dihuni. Masalah kecil ini dapat berkembang menjadi kerusakan besar seperti plafon jebol, kayu lapuk, hingga struktur pondasi yang melemah. Kerusakan akibat air adalah salah satu faktor paling mahal dalam perbaikan rumah.
3. Hama dan Serangga Lebih Mudah Bersarang
Rumah kosong adalah tempat favorit bagi tikus, rayap, cicak, kecoa, dan serangga lainnya. Mereka lebih leluasa berkembang biak karena minim gangguan.
Rayap dapat menggerogoti rangka kayu, sementara tikus bisa merusak kabel listrik hingga mengakibatkan korsleting. Kerusakan ini sering baru terlihat setelah hama berkembang cukup lama.
4. Material Bangunan Cepat Menurun
Faktor cuaca seperti hujan, panas, dan perubahan suhu tetap bekerja meskipun rumah tidak ditempati. Cat dinding luar mudah mengelupas, kusen jendela memuai atau menyusut, dan sealant bisa retak. Tanpa perawatan rutin, material bangunan mengalami degradasi yang lebih cepat sehingga memperpendek usia pakai.
5. Risiko Vandalisme dan Pencurian
Rumah kosong juga memiliki risiko keamanan lebih tinggi. Tanpa aktivitas penghuni, rumah lebih rentan menjadi target pencurian, perusakan, atau dimasuki pihak yang tidak bertanggung jawab. Kejadian kecil seperti kaca pecah atau pintu rusak dapat memicu kerusakan lanjutan karena air hujan atau hewan liar masuk melalui celah yang terbuka.
6. Instalasi Listrik dan Pipa Mengalami Penurunan Kualitas
Listrik yang dibiarkan menyala tanpa pemantauan atau pipa yang terus menahan tekanan air berpotensi mengalami kerusakan. Pada rumah yang lama kosong, debu dapat menumpuk di panel listrik, menyebabkan korsleting, sementara pipa bisa berkarat atau tersumbat karena tidak pernah digunakan.
7. Nilai Properti Menurun
Kerusakan kecil yang tidak diperbaiki lama-lama menurunkan kualitas rumah secara keseluruhan, termasuk nilai jualnya. Rumah yang tampak kusam, lembap, atau berjamur akan lebih sulit dijual dan memerlukan biaya renovasi sebelum layak ditempati.
Cara Mencegah Kerusakan pada Rumah yang Dikosongkan
Agar rumah tetap dalam kondisi baik meski tidak dihuni, beberapa langkah pencegahan berikut bisa dilakukan.
- Lakukan inspeksi minimal 1-2 kali sebulan.
- Pastikan ventilasi tetap berjalan, misalnya dengan membuka jendela beberapa jam saat inspeksi.
- Matikan air utama untuk mencegah kebocoran, namun periksa kondisi pipa secara berkala.
- Bersihkan talang, atap, dan halaman agar tidak menumpuk kotoran.
- Gunakan pengaman tambahan seperti alarm, CCTV, atau lampu otomatis.
- Pastikan area yang rawan lembap diberi penyerap kelembapan atau dehumidifier.
- Lakukan perawatan cat dan perbaikan kecil sebelum dibiarkan kosong.
Tidak dihuni bukan berarti rumah akan tetap aman. Justru rumah yang kosong cenderung lebih cepat rusak karena berbagai faktor yang tidak terpantau. Dengan perawatan berkala dan langkah pencegahan yang tepat, kerusakan besar dapat diminimalkan dan nilai properti tetap terjaga.
(irb/irb)












































