.webp)
Hingga hari ke-3 usai banjir lahar dingin Semeru, jumlah pengungsi 1.038 orang. Para pengungsi terdiri dari balita, anak-anak, lansia dan dewasa.
Mereka tersebar di 18 tempat pengungsian di 6 kecamatan. 6 Kecamatan itu di antaranya Pasru Jambe, Tempeh, Pasirian, Candipuro, Promojiwo dan Tempursari.
"Sudah 3 hari mengungsi sama keluarga dan tetangganya. Untuk kebutuhan tercukupi," kata salah satu pengungsi di Desa Jarit Kecamatan Candipuro, Luluk kepada detikJatim di lokasi, Minggu (9/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku tanggul Sungai Leprak sebelah rumahnya jebol usai banjir lahar dingin Semeru menerjang, Jumat (7/7/2023) sore. Setelah itu dia dan keluarganya langsung menyelamatkan diri dan dievakuasi petugas menuju tempat pengungsian.
"Kalau rumahnya aman, tanggulnya jebol dan banjirnya lewat samping rumah. Jadi mengungsi saja. Khawatir nanti masuk dan membahayakan kami," tambahnya.
Sementara Kabid Kedaruratan Rehab dan Rekon BPBD Lumajang, Atma Teguh membenarkan ribuan pengungsi berada di 18 titik.
"Ada 1.038 pengungsi di 18 pengungsi untuk logistik masih tercukupi, kita sedang memantau stok kita bagi pengungsi," jelas Atma.
Hingga kini, Pemkab Lumajang telah menetapkan masa tanggap darurat banjir lahar dingin Semeru. Penetapan tanggap darurat ini mulai 7 hingga 21 Juli 2023.
(dpe/fat)
