"Jumlah yang sebenarnya ada 87 santri yang terkena," kata pengurus Yayasan Pondok Pesantren Khunuzul Imam, Suheri, kepada sejumlah wartawan, Rabu (5/7/2023).
Simpang siurnya jumlah santri yang jadi korban tersebut, kata Khunuzul, karena ada data ganda. Hal itu disebabkan ada sejumlah santri yang pindah tempat perawatan ke tempat lain kemudian didata lagi.
"Tentang penyebabnya, karena pola makan santri yang terlalu pedas. Pun banyak santri baru," imbuhnya.
Hasil pantauan terkini di beberapa Puskesmas, para santri yang sempat menjalani perawatan saat ini sudah mulai membaik. Mungkin secepatnya segera dipulangkan.
"Saat ini sikon di ponpes sudah terkendali dan kondusif. Para santri sudah melakukan kegiatan belajar normal kembali," tandas Suheri.
Sebelumnya, berdasarkan data di posko pengaduan Dinas Kesehatan Bondowoso, ada 102 korban keracunan massal dengan rincian 61 rawat inap, 40 sudah dipulangkan.
"61 orang santri dirawat di puskesmas terdekat dan rumah sakit," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bondowoso, Tuhu Suryono, Selasa (14/7/2023).
(abq/iwd)