Tragedi Pondok Al Hasani Bondowoso Saat 102 Santri Keracunan Massal

Round-up

Tragedi Pondok Al Hasani Bondowoso Saat 102 Santri Keracunan Massal

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 05 Jul 2023 07:01 WIB
keracunan massal di ponpes bondowoso
Santri sedang dirawat di puskesmas (Foto: Chuk S Widarsha)
Bondowoso -

Siang itu terjadi kepanikan di Ponpes Al Hasani, Kauman, Bondowoso. Banyak santri yang mengeluh muntah dan diare. Mereka segera dilarikan ke layanan kesehatan terdekat.

Ternyata ratusan santri tersebut mengalami keracunan. Diduga kejadian tersebut dampak dari makanan yang sebelumnya mereka konsumsi.

Para santri langsung dilarikan ke puskesmas maupun rumah sakit terdekat, yakni Puskesmas Kotakulon, Nangkaan, RS Bhayangkara, serta RSUD dr Koesnadi. Akibat keracunan massal tersebut, pihak Dinas Kesehatan Bondowoso langsung menetapkan KLB (kejadian luar biasa).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian itu kami langsung menetapkan KLB. Karena jumlah korban mencapai puluhan. Bahkan bisa bertambah," jelas Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Bondowoso, Tuhu Suryono, saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (4/7/2023).

Tuhu memaparkan untuk mengetahui pasti apa penyebabnya memang harus diambil beberapa sampel makanan atau yang lainnya. Sampel itu lantas dilakukan uji laboratorium.

ADVERTISEMENT

"Jumlah yang terserang memang (awanya) puluhan (bisa bertambah). Terbanyak santri perempuan," imbuh Tuhu.

Menurut Tuhu, banyaknya jumlah korban membuat petugas harus merawat mereka di sejumlah puskesmas terdekat. Mereka mengalami muntah, diare, dan panas.

Berdasarkan data di posko pengaduan Dinas Kesehatan Bondowoso, ada 102 korban keracunan dengan rincian 61 rawat inap dan 41 sudah dipulangkan.

"61 orang santri dirawat di puskesmas terdekat dan rumah sakit," jelas Tuhu.

Menurut Tuhu, apa yang dialami para santri korban sebenarnya masih tergolong sedang. Artinya, tidak dalam penanganan yang darurat atau level gawat darurat.

"Beberapa korban memang sempat sesak nafas. Tapi belum diketahui karena bawaan atau akibat dari keracunan itu,' ujar Tuhu.

Menurut informasi, beberapa santri memang ada yang dapat makan dari dalam pondok. Ada pula yang jajan di luar pondok.

"Yang kena ini santri yang makan di dalam, juga yang makan di luar, maupun yang masak sendiri," terang Tuhu Suryono.

Tuhu menambahkan meski kemungkinan bertambah kecil tapi posko pengaduan tetap akan dibuka selama 24 jam. Sampai berakhirnya status KLB.

Polisi langsung bergerak begitu mendapat laporan soal keracunan massal. Polisi langsung mengambil sampel makanan dan bekas muntahan para korban.

Sampel sisa makanan dan muntahan tersebut selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium. Hal itu untuk mengetahui penyebab keracunan massal para santri tersebut.

"Kami langsung mengambil sisa makanan dan muntahan untuk segera diuji lab," jelas Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto.

Selain itu, imbuh Bimo, polisi juga langsung siaga di beberapa puskesmas yang jadi rujukan para santri korban mendapatkan perawatan intensif

"Ini tadi anggota di lapangan langsung melakukan lidik lebih lanjut. Untuk mengetahui secara pasti penyebab muntaber para santri tersebut," paparnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads