Waspada! Puncak Banjir Rob di Pesisir Surabaya 4-6 Juli 2023

Full moon on the sky with tree branch silhouette. — Foto: Getty Images/iStockphoto/Onkamon Buasorn

Surabaya - BMKG Maritim Tanjung Perak mengimbau masyarakat khususnya daerah pesisir Surabaya waspada pasang air laut maksimum hingga 6 Juli mendatang. Pasang air laut ini karena dampak bulan purnama pada Juli.

Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Adi Hermanto mengatakan mulai tanggal 1 hingga 6 Juli merupakan fase full moon. Fenomena pasang maksimum air laut yang berpotensi mengakibatkan banjir rob terjadi hingga 6 Juli 2023. Ketinggian mencapai 130-160 cm dari permukaan laut wilayah pesisir.

Adi mengatakan banjir rob sudah terjadi sejak Minggu (2/7/2023) dan ada genangan setinggi sekitar 5 cm.

"Puncaknya memang besok, tingginya mencapai 160 cm dari permukaan air laut," kata Adi saat dihubungi, Senin (3/7/2023).

Dampak besar yang dirasakan, tambah dia, ketinggian banjir rob bisa mencapai permukiman penduduk. Seperti di kawasan Morokrembangan sampai ke permukiman warga.

"Belum ada laporan (Untuk permukiman lain), tapi mencapai pemukiman gitu," ujarnya.

Namun, lanjut Adi, wilayah Perak otomatis terkena dampak. Sebab, sudah ada pantauan ketinggian mencapai setengah lutut orang dewasa.

"Untuk masyarakat lebih baik menghindari wilayah yang tergenang banjir rob. Kemudian untuk selalu mengupdate informasi dari BMKG dan bagi pemilik tambak untuk meninggikan tanggul karena berpotensi terjadi luapan air di tambak sehingga budidaya ikan ikut meluber," pungkasnya.

Adapun tiga wilayah pesisir pantai Surabaya terdampak yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pasang maksimum mencapai 130 cm-160 cm pukul 08.00 sampai 14.00 WIB.

Kemudian Surabaya Barat (Termasuk Gresik, Lamongan, dan Tuban), pasang maksimum harian 120 cm-140 cm pukul 09.00 WIB-15.00 WIB. Lalu di Pesisir Timur Surabaya (Termasuk Sidoarjo, Probolinggo, Kenjeran), pasang 130 cm-140 cm pukul 07.00 WIB-14.00 WIB.