Seorang suami di Kediri mengaku jadi korban pengeroyokan dan perampasan gangster. Pengakuannya ini dibagikan di media sosial dan kemudian beredar viral.
Mendapat informasi tersebut, polisi selanjutnya melakukan penyelidikan. Namun ternyata pengakuan korban merupakan keterangan palsu alias hoaks.
Pelaku yang mengaku jadi korban gangster berinisial ABK (22) warga Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Dalam pengakuannya, ia jadi korban pada Sabtu (1/7) sekitar pukul 18.30 WIB di kawasan Jalan Bulupasar dekat dengan kawasan wisata Totok Kerot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya berselang beberapa jam, pengakuan pelaku langsung viral di sejumlah media sosial. Anggota Satreskrim Polres Kediri yang mendapati kabar tersebut melakukan penyelidikan kepada ABK dan sejumlah saksi warga yang berada di sekitar lokasi TKP.
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha yang langsung merespon laporan tersebut. Sebab pihaknya merasa ada yang janggal dengan keterangan ABK.
"Jadi berdasar kabar berita viral di media sosial ada korban gangster, dianiaya, dikeroyok dan diambil HP-nya. Anggota langsung melakukan penyelidikan di TKP, keterangan saksi warga ada kejanggalan," kata Rizkika, Minggu (2/7/2023).
Saat kami konfirmasi ulang, dan mintai keterangan lebih lanjut ABK akhirnya mengakui bahwa kabar dan cerita gangster yang ia sampaikan ke sejumlah orang adalah bohong dan hoax.
ABK mengakui terpaksa nekat membuat kabar berita hoax soal gangster karena handphone yang dibelikan istrinya akan ia jual. Sedangkan hasil penjualan akan dipakai untuk bayar hutang ke temannya.
"Motifnya ABK akan menjual HP yang dibelikan istrinya kepada orang lain, dengan harapan uang hasil penjualan akan dibuat bayar hutang. Namun ia mengarang cerita soal gangster agar tidak ketahuan jual HP ," jelas Rizkika.
Rizkika menambahkan pelaku tidak ditahan dan hanya diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan menyebar berita hoax melalui media sosial. Sementara itu,
(abq/iwd)