.webp)
Dampak gempa Bantul yang terjadi Jumat (30/6) di Trenggalek bertambah. Rumah milik warga Kecamatan Durenan yang awalnya sempat miring akibat guncangan gempa akhirnya ambruk tak bisa diselamatkan.
"Tadi malam itu setelah terjadi gempa, rumah milik Pak Slamet di Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan kondisinya sudah miring dan mengkhawatirkan," kata Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Yoni Fariza kepada wartawan, Sabtu (1/7/2023).
Warga sempat mengupayakan tiang penyangga di rumah itu agar bisa bertahan untuk sementara waktu. Rencananya warga akan melakukan pembongkaran rumah semi permanen itu hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kondisi cuaca hujan, proses pembongkaran sempat tertunda. Belum sempat dibongkar, pukul 14.00 WIB rumah itu ambruk," ujar Yoni.
Saat ini warga dan tim relawan kebencanaan bergotong royong membersihkan puing-puing rumah yang ambruk dan menyelamatkan barang berharga milik korban. Pihaknya memastikan seluruh penghuni dalam kondisi selamat dan tidak mengalami luka.
"Alhamdulillah penghuni selamat," jelasnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan terkait ambruknya rumah Slamet itu pihaknya telah menyiapkan terpal untuk tenda darurat.
"Ini sedangkan kami siapkan terpalnya dan nanti diupayakan untuk dipasang agar bisa dimanfaatkan bagi keluarga pemilik rumah untuk berteduh," kata Triadi.
Dari data di Pusdalops BPBD Trenggalek jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa bumi Bantul mencapai lima titik. Terdiri dari empat rumah penduduk dan satu bangunan musala.
"Kondisinya ada yang rusak ringan, sedang, dan berat. Kami masih melakukan pemantauan jika ada rumah lain yang terdampak gempa," ujarnya.
(dpe/iwd)
