Para anggota Polres Tuban mendadak menjadi penari langen beksan pada momen Hari Bhayangkara. Meski dadakan, namun mereka tampak piawai menarikan tari tradisional tersebut.
Tarian langen beksan itu dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban AKBP Suryono. Selain itu, jajaran Forkopimda juga tampak hanyut dalam tarian yang digelar secara kolosal tersebut.
Suryono menjelaskan dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-77 ini pihaknya sengaja mengangkat tema kearifan budaya lokal. Salah satunya dengan turut langsung menarikan tarian langen Beksan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya adalah untuk melestarikan budaya lokal, harapannya jangan sampai kesenian tradisional itu punah sehingga anak cucu nantinya tidak mengenal keseniannya sendiri. Jangan pula nonton beksan atau wayang di luar negeri, Karena sekarang sudah banyak kesenian daerah yang dipelajari orang luar negeri," kata Suryono, Sabtu (1/7/2023).
Dalam kesempatan ini, Suryono juga berpesan kepada anggotanya agar meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh masyarakat. Terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di kabupaten Tuban dengan berkolaborasi bersama seluruh unsur yang ada.
"Sehingga program-program yang ada di daerah bisa dilaksanakan dengan baik, aman itu mahal jadi keamanan harus diciptakan bersama-sama" ujar perwira kelahiran Bojonegoro itu.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada Kapolres Tuban beserta jajarannya. Sebab di momen peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tema yang diangkat budaya lokal.
"Ini menjadikan salah satu cara para TNI - Polri untuk melestarikan budaya-budaya kearifan lokal yang ada di kabupaten Tuban" kata pria yang akrab disapa Lindra itu.
Lindra mengaku sangat enjoy karena bisa turut ikut menari bersama polisi. Ia mengaku menari secara spontan namun bisa melakukan dengan lancar.
"Ini spontanitas, ini kejutan dari pak Kapolres untuk kita semua ada spontanitas untuk nari bareng-bareng" tutur Lindra.
Langen beksan dari Tuban memiliki ciri khas tersendiri apabila dibandingkan dengan beksan dari kabupaten lain. Langen beksan yang di dalamnya selalu terdapat beberapa pembagian peran dalam pementasan.
Seperti, pramugari berperan sebagai penanggung jawab mengatur jalanya pementasan. Lalu pengibing adalah tamu yang menari dalam pementasan beksan. Selanjutnya penglereh atau penari pendamping tetua desa. Kemudian pengrawit yang bertugas menabuh gamelan. Dan wira swara sebagai vokalis laki-laki dan sindhir atau Waranggono sebagai tokoh sentral dalam pementasan Langen beksan.
(abq/iwd)