Seniman jalanan di Kabupaten Kediri menuangkan ide dan imajinasi mereka di tembok depan Kantor Polsek Pare. Kritik sosial, budaya hingga pesan untuk polisi dan masyarakat mereka tuangkan pada tembok sepanjang 60 meter.
Aksi corat-coret tembok atau mural di depan kantor polisi ini digawangi Wiwit Asri Sutanto. Seniman mural itu mengajak anak jalanan, pedagang asongan hingga pemural dari komunitas vespa.
Di tembok itu mereka menuangkan berbagai ide tentang kritik sosial, termasuk pengaruh buruk gadget bagi anak-anak juga budaya di Kabupaten Kediri. Pada momen menjelang Hari Bhayangkara ke-77, mereka juga menyelipkan pesan-pesan lalu lintas dan antinarkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memanfaatkan media yang sama, para pelaku mural juga menggambarkan sosok Jenderal Hoegeng sebagai polisi panutan. Hoegeng sendiri sempat viral sebab disebut sebagai polisi paling jujur oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Tembok ini kan salah satu media yang tepat untuk menyampaikan sesuatu pada masyarakat. Setidaknya pesan-pesan yang tertuang di sini bisa bermanfaat untuk masyarakat," kata Wiwit.
Bertepatan dengan Hari Bhayangkara, kegiatan ini juga menjadi wujud apresiasi dari para seniman jalanan kepada Polri. "Kita juga ada apresiasi untuk Polri di Hari Bhayangkara ini. Semoga tetap presisi dan terus memperbaiki diri," jelas Wiwit.
![]() |
Tidak hanya sekedar memberikan pesan, Wiwit mengungkapkan keinginannya agar seni mural ini bisa menjadi wadah bagi anak-anak muda, khususnya di Pare, untuk terus melakukan kegiatan yang positif.
"Saya juga mengajak anak-anak muda ini, setidaknya bisa mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat," pungkas Wiwit.
Sementara itu Kapolsek Pare, AKP Bowo Wicaksono memberikan apresiasi atas karya dari para seniman jalanan ini. Bukan sekedar seni, namun banyak pesan moral yang tersirat dari karya mereka, baik untuk masyarakat maupun anggota Polri.
"Saya juga bersyukur karena di lain sisi banyak pemuda yang (maaf) dalam tanda kutip perkelahian, balapan liar, narkoba. Dengan adanya kegiatan lukis mural ini pemuda bisa mengisi kegiatan positif minimal untuk dirinya sendiri, syukur bisa bermanfaat untuk orang lain," jelas Bowo.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut Polres Kediri juga melakukan distribusi daging hewan kurban yang telah disembelih dalam perayaan Hari Idul Adha 1444 H, 29 Juni kemarin.
"Selain mengapresiasi kegiatan mural sebagai wadah komunikasi dan seni warga dan komunitas, kami juga memberikan bantuan dan mendistribusikan daging hewan kurban kepada sejumlah warga di sekitar Mapolres Kediri sebagai wujud kepedulian kami," kata Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho.
(abq/iwd)