Motor Honda Vario warna hitam yang ditumpangi Musawir tampak sarat penumpang dan muatan saat toron. Pria 29 tahun itu tampak membawa oleh-oleh serta membonceng istri dan dua anaknya yang masih balita.
Pria asal Desa Pekalongan, Sampang itu hampir selalu toron saat Idul Adha dari Surabaya. Ia menyebut toron merupakan kegiatan wajib tahunan yang dilakukan keluarganya.
"Iya toron ini kegiatan wajib, biasa dilakukan setiap lebaran khususnya kurban," kata Musawir saat ditemui detikJatim di Alun-alun Sampang, Rabu (28/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak peduli, meski hanya menggunakan motor, Musawir hampir dipastikan toron saat Idul Adha. Barang bawaan atau oleh-oleh untuk sanak keluarga tak lupa ayam kesayangannya turut dibawanya.
"Iya ini ayam kesayangan, saya bawa pulang lagian di sana (Surabaya) gak ada yang merawat. Ayam yang lain sudah dijual buat tambahan sangu," tuturnya
Musawir mengaku mudik lebaran saat ini lebih mudah dan cepat karena adanya Jembatan Suramadu. Sehingga kesempatan untuk mudik ataupun pulang kampung bisa dilakukan kapan pun.
"Alhamdulillah sekarang lebih enak kalau pulang kampung (toron), sudah ada Suramadu bisa cepat sampai rumah. Kalau dari Surabaya tak perlu antre masuk kapal lagi berjam jam," katanya.
Sedangkan untuk oleh-oleh, Musawir juga tak lagi bingung. Sebab di sepanjang Bangkalan hingga Sampang banyak pedagang yang menjajakan oleh-oleh yang bisa dibagikan ke sanak keluarga.
"Iya ini istirahat di alun alun, sekalian beli buah di sini buat tambahan oleh-oleh. Jadi gak berat bawanya dari Surabaya," tandas Musawir.
(abq/iwd)