5 Fakta Bantahan Keras Ponpes Gontor Sebut Panji Gumilang Bukan Alumninya

5 Fakta Bantahan Keras Ponpes Gontor Sebut Panji Gumilang Bukan Alumninya

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 24 Jun 2023 09:11 WIB
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang (tengah) berjalan keluar dari ruangan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). Panji Gumilang memenuhi panggilan dari tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil guna mengklarifikasi sejumlah isu kontroversial yang kini tengah menjadi sorotan publik terkait pondok pesantren di Indramayu tersebut. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym.
Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang disebut tak lulus dari Ponpes Gontor (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Surabaya -

Ponpes Gontor membantah keras soal kabar Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang yang disebut merupakan salah satu alumni. Diketahui, sosok Panji kini tengah disorot karena ajaran di ponpesnya yang kontroversial.

Diketahui, Panji merupakan pria kelahiran Gresik, Jawa Timur. Panji lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Gresik. Ia disebut sempat menempuh pendidikan di Ponpes Gontor.

Berikut sederet fakta bantahan keras Ponpes Gontor soal Panji Gumilang:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Panji Tidak Lulus dari Gontor

Dosen Unida Gontor Bambang Setyo Utomo mengatakan Panji disebut pernah belajar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) tapi tidak sampai lulus.

"(Beliau) tidak lulus Gontor," tutur Bambang kepada detikJatim, Jumat (23/6/2023).

ADVERTISEMENT

2. Gontor Enggan Tanggapi Kontroversi Panji

Namun, Bambang enggan menanggapi soal kontroversi yang dilakukan Panji Gumilang. Bambang tidak berani berkomentar lebih jauh terkait permasalahan ini.

"Sampai hari ini kita tidak menanggapi pernyataan beliau," beber Bambang.

3. Jadi Pembicaraan Guru-guru Gontor

Selain itu, Bambang pun masih menunggu koordinasi dengan Kiai pengurus PMDG. Ia menyebut, topik ini menjadi pembicaraan hangat para guru-guru di Ponpes Gontor.

"Masih menunggu Pak Yai pulang dari luar Jawa. Kemarin waktu perkumpulan dengan guru-guru sudah disinggung terkait ini. Masih dipertimbangkan untuk klarifikasinya," kata Bambang.

Menurut Bambang, dia masih menunggu hasil koordinasi dengan para Kiai terkait pernyataan kontroversial Panji Gumilang. Bambang juga tidak ingin gegabah dalam mengambil langkah. Gontor ingin memberikan tanggapan yang sesuai dengan ajaran Islam.

"Informasi lebih lanjut kami sampaikan lagi. Masih dikoordinasikan dengan beliau (Kiai)," pungkas Bambang.

Riwayat pendidikan dan 8 pernyataan kontroversi Panji Gumilang. Baca di halaman selanjutnya!

4. Riwayat Pendidikan Panji Gumilang

Sebelum kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, riwayat pendidikan formalnya dimulai dari Sekolah Rakyat (SR). Lulus dari SR, Panji melanjutkan pencarian ilmunya ke pondok pesantren modern. Panji disebut pernah belajar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Seperti yang disebutkan dalam sebuah tesis Program Pascasarjana IAIN Ponorogo (2019).

Tesis tersebut berjudul Implementasi Pendidikan Karakter di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Penyusunnya yakni Iif Atikah.

Dalam tesis tersebut disebutkan sederet nama besar yang merupakan alumni pondok modern tersebut. Seperti tokoh Islam Indonesia Hasyim Muzadi, mantan Menteri Agama Indonesia Lukman Hakim Saifuddin, dan banyak nama besar lainnya.

"Muhammad Maftuh Basyuni mantan Menteri Agama RI, Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua MPR RI, Adnan Pandu Prajamantan, Abdussalam Panji Gumilang pimpinan Pesantren Al-Zaytun Indramayu," tulis Iif dalam tesisnya, dikutip detikJatim, Jumat (23/6/2023).

Sementara di UIN Jakarta, ia mengambil Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidyatullah selama dua periode (2006-2013).

5. 8 Penyataan Kontroversi Panji Gumilang

Sebelumnya, Panji disebut kontroversial usai adanya delapan pernyataannya yang dianggap menyimpang. Fakta tersebut bakal diklarifikasi oleh tim investigasi kepada Panji Gumilang yakni terkait tata cara salat Idul Fitri yang tidak biasa, pernyataan Al-Zaytun yang menganut mazhab Ahmad Soekarno, Al-Quran yang disebut karangan Nabi Muhammad, taubat zinah dengan membayar uang.

Kemudian mengubah salam dan menyanyi lagu Yahudi, menyebut tanah suci adalah Indonesia, wanita boleh jadi imam dan khatib salat hingga pernyataan masjid tempatnya orang frustrasi, kikir dan kecewa.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Ribuan Ikan Nila di Ponorogo Mati Mendadak gegara Gas Belerang"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/sun)


Hide Ads