Detik-detik Menegangkan Warga Bubarkan Pengajian Khilafah Eks HTI

Detik-detik Menegangkan Warga Bubarkan Pengajian Khilafah Eks HTI

Denza Perdana - detikJatim
Kamis, 22 Jun 2023 10:50 WIB
pengajian khilafah di Pasuruan dibubarkan warga
Detik-detik menegangkan pembubaran pengajan khilafah di Pasuruan. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Pengajian khilafah di Desa Sumbersuko, Purwosari, Kabupaten Pasuruan dibubarkan warga setempat. Warga yang berdatangan sempat emosi hingga hingga terpicu kericuhan dan perusakan pagar rumah warga yang ditempati pengajian.

Detik-detik pembubaran pengajian khilafah bertema 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dolar dengan Dinar dan Dirham' itu cukup menegangkan. Warga datang menyanyikan Indonesia Raya berujung riuh aksi saling dorong peserta pengajian dengan warga.

Warga berbondong-bondong datang ke lokasi pengajian

Pembubaran pengajian khilafah itu terjadi pada Selasa (20/6) malam sekitar pukul 20.00 WIB di Dusun Beji Geneng, Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Pasuruan Ipda Bambang Sugeng menjelaskan bahwa pengajian itu adalah kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 Hijriah. Tampak spanduk pengajian itu tertulis 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dollar dengan Dinar dan Dirham'.

Warga dusun setempat berduyun-duyun datang untuk membubarkan pengajian. Mereka datang dengan melantunkan selawat hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya.

ADVERTISEMENT

Pengajian tetap dilanjutkan meski warga meminta dihentikan

Seiring datangnya warga yang melantunkan selawat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya itu, panitia pengajian tetap melanjutkan acara. Demikian juga para peserta yang tak kunjung beranjak dari tempat duduknya.

Hal itulah yang membuat amarah warga memuncak. Mereka mulai merangsek masuk hingga merobohkan pagar dan berujung kericuhan. Aparat di lokasi pun berupaya menenangkan kedua bela pihak.

Beruntung kericuhan tidak berlanjut ke kondisi yang lebih membahayakan. Aparat dan kedua bela pihak melakukan pembicaraan hingga akhirnya disepakati acara bubar.

Pengajian bubar dan warga pulang menyanyikan lagu Yalal Wathon

Kericuhan sempat memanas sebelum pihak Polsek dan Koramil setempat datang ke lokasi untuk melerai warga dengan para peserta pengajian. Hingga kedua belah pihak, baik panitia pengajian dan warga dipertemukan dalam mediasi singkat.

Keputusan mediasi itu menyatakan bahwa pengajian harus dibubarkan. Para peserta pun berangsur-angsur membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. Baru setelah itu warga bernyanyi Yalal Wathon sembari meninggalkan rumah yang dijadikan tempat pengajian itu.

Meski peserta dan warga sudah meninggalkan lokasi, aparat gabungan tetap berjaga di rumah itu. Warga setempat menyebutkan bahwa mereka sebenarnya sudah cukup lama mengawasi aktivitas pengajian itu.

Warga geram karena pernah membubarkan kegiatan itu tapi diulangi lagi

Salah satu perwakilan warga setempat bernama Salam menyebutkan bahwa warga sekitar sudah memantau kegiatan itu selama bertahun-tahun. Namun, pengajian bermuatan khilafah itu terus saja digelar.

Salam menyebutkan bahwa sebelumnya warga pernah membubarkan pengajian khilafah tersebut. Tapi para panitia dan juga peserta pengajian itu tetap saja nekat menggelar pengajian bermuatan khilafah.

"Kita sudah pernah membubarkan, ternyata mereka mengulangi pada malam (Selasa) ini. Kita minta dibubarkan, bukan hanya malam ini, tapi selamanya. Kalau mereka ngeyel, kita akan mengerahkan massa lebih besar dari ini," tegas Salam.

Ada dugaan bahwa pengajian khilafah itu diinisiasi oleh tokoh-tokoh eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Pasuruan. MUI Kabupaten Pasuruan membenarkan itu dan mendukung pembubaran pengajian tersebut.

"Benar itu, itu (eks) HTI. Organisasi sudah dilarang, tapi masih kegiatan," kata Ketua MUI Kabupaten Pasuruan KH Nurul Huda ketika dikonfirmasi detikJatim, Rabu (21/6/2023).




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads