Kedongkolan Warga Bubarkan Pengajian Khilafah yang Nekat Tetap Digelar

Round-up

Kedongkolan Warga Bubarkan Pengajian Khilafah yang Nekat Tetap Digelar

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 22 Jun 2023 08:01 WIB
pengajian khilafah di Pasuruan dibubarkan warga
Pengajian Khilafah di Pasuruan sesaat sebelum dibubarkan warga (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Pengajian di Pasuruan dibubarkan. Pembubaran berawal saat warga mendatangi sebuah rumah yang dijadikan lokasi pengajian. Pengajian yang diadakan di halaman itu dihadiri puluhan jemaah berpakaian serba putih. Tampak banner 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dolar dengan Dinar dan Dirham'.

Warga yang datang lalu merangsek ke pagar halaman yang ditutup saat pengajian berlangsung. Mereka berteriak meminta acara dibubarkan. Warga juga menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Namun acara tetap berlangsung. Hal itu membuat warga emosi dan merobohkan pagar dan terjadi kericuhan. Aparat menenangkan kedua bela pihak. Jemaah pengajian kemudian membubarkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak ingin Indonesia disisipi ajaran-ajaran khilafah. Kegiatan ini sudah berlangsung selama 16 tahun. Kita sudah pantau kegiatannya. Kita sudah pernah membubarkan, ternyata mereka mengulangi pada malam ini. Kita minta dibubarkan, bukan hanya malam ini, tapi selamanya. Kalau mereka ngeyel, kita akan mengerahkan massa lebih besar dari ini," kata Salam, salah satu perwakilan warga.

Beruntung saat itu, anggota Polsek dan Koramil setempat menjaga rumah yang ditempati pengajian untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

ADVERTISEMENT

Salah satu perwakilan warga, Salam mengaku, warga sekitar sudah memantau kegiatan ini selama bertahun-tahun. Namun, pengajian bermuatan khilafah ini terus digelar. Salam menyebut, warga pernah membubarkan pengajian khilafah ini sebelumnya. Namun, mereka masih nekat menggelar pengajian.

"Kita sudah pernah membubarkan, ternyata mereka mengulangi pada malam (Selasa) ini. Kita minta dibubarkan, bukan hanya malam ini, tapi selamanya. Kalau mereka ngeyel, kita akan mengerahkan massa lebih besar dari ini," tegas Salam.

Meski pembubaran sempat diwarnai perusakan dan kericuhan, namun polisi menyatakan tak ada warga atau jemaah yang ditangkap. Kasi Humas Polres Pasuruan Ipda Bambang Sugeng menjelaskan, pengajian itu merupakan kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 H bertema 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dollar dengan Dinar dan Dirham'.

Ia memastikan pengajian ini tak mengantongi izin. Ini menjadi salah satu alasan warga membubarkan pengajian tersebut. "Kegiatan tersebut ditolak warga karena tidak ada izin atau pemberitahuan kepada aparat desa maupun kepolisian," kata Bambang, Rabu (21/6/2023).




(abq/iwd)


Hide Ads