Pemilik Topeng Monyet di Jagir Ngaku Bukan Piaraannya yang Serang 2 Anak

Pemilik Topeng Monyet di Jagir Ngaku Bukan Piaraannya yang Serang 2 Anak

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 20 Jun 2023 18:24 WIB
Pelaku Topeng Monyet yang ditemui petugas Pemkot Surabaya usai peristiwa monyet serang 2 anak di TL Jagir, Surabaya.
Monyet milik pelaku topeng monyet yang ada di sekitaran lokasi monyet serang 2 anak di Jagir, Wonokromo, Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Seekor monyet melukai 2 anak yang sedang diboncengkan oleh ibunya naik motor di traffic light Jagir arah Stasiun Wonokromo, Surabaya. Menurut warga sekitar, monyet itu kerap terlihat di Taman Ngagel Tirto Surabaya. Siapa pemiliknya?

Setelah peristiwa serangan monyet itu ramai dibincangkan, petugas gabungan Pemkot Surabaya mendatangi lokasi sekitar kejadian dan menelusuri keberadaan monyet itu. Petugas justru menemukan warga yang bekerja sebagai pelaku pertunjukan Topeng Monyet.

Salah satu pelaku topeng monyet tersebut, Takim membantah bahwa monyet yang lepas dan menyerang 2 anak itu adalah miliknya. Dia meyakini monyet itu memang dipelihara seseorang, tapi bukan warga sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua kera saya dikrangkeng. Nggak pernah ada yang dilepas begitu. Itu pasti ada yang pelihara, tapi kita juga nggak ngerti itu punya siapa," kata Takim saat ditemui detikJatim di rumahnya, Selasa (20/6/2023).

Warga Jagir Lumumba Dalam gang Buntu Surabaya itu menjelaskan bahwa monyet-monyet miliknya sudah terlatih dan sehat. Secara rutin dirinya memeriksakan monyetnya ke dokter hingga disuntik vaksin antirabies setiap bulan.

ADVERTISEMENT

"Kalau kera saya nggak sakit. Nggak pernah saya lepas dan selalu saya periksakan ke dokter," kata Takim.

Dia menyayangkan adanya pemberitaan monyet yang menyerang pengendara. Hal itu akan berimbas kepada dirinya. Dia khawatir pemberitaan tentang monyet ngamuk itu akan berdampak pada mata pencahariannya.

"Ya takutnya nanti kita kena imbasnya. Monyet-monyet nanti disita, kita yang disanksi. Padahal, kita tidak melakukan apa-apa," imbuhnya.

Hal senada disampaikan rekannya, Sukadi. Pria yang juga tinggal di Jalan Jagir Lumumba Dalam gang Buntu Surabaya itu menyebut bahwa kera yang lepas itu harus segera dicari keberadaan dan pemiliknya. Supaya tidak meresahkan pekerja Topeng Monyet seperti dirinya dan juga masyarakat.

"Ya harus segera dicari, kami juga bersedia membantu kalau dibutuhkan," tuturnya.

Meski begitu, ia mengaku menyayangkan proses vaksinasi anti rabies sudah tak digalakkan lagi. Menurutnya, sekarang ini Pemkot Surabaya sudah tak mengadakan vaksin rabies secara berkala setiap bulan.

"Dulu pas zaman Bu Risma, hampir setiap bulan selalu diadakan vaksinasi untuk monyet. Sejak sudah tidak menjabat, tidak pernah ada lagi sampai sekarang," tutupnya.




(dpe/fat)


Hide Ads