Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya sedang mengecek ke lokasi monyet yang menyerang 2 anak di kawasan Jagir, Surabaya. Para petugas akan mengamankan monyet tersebut.
Kepala DKPP Surabaya Antiek Sugiharti menegaskan hal itu karena informasi yang dia dapat bahwa kedua anak itu setelah digigit monyet sempat mengalami panas dingin sehingga harus dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.
"Ini lagi turun ke lapangan. Kan, baru dapat info. Teman-teman turun ke Jagir," kata Antiek kepada detikJatim, Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antiek menjelaskan monyet yang menggigit kedua bocah itu akan dibawa untuk karantina. DKPP akan mengecek apakah monyet itu terjangkit rabies atau tidak.
"Kalau dalam 1-2 hari nanti mati berarti rabies. Kalau tidak ya tidak rabies. Makanya dicek teman-teman di lapangan untuk ditangkap, diambil dulu dan dikarantina," jelasnya.
Sebelumnya, 2 orang anak diserang monyet di Surabaya. Peristiwa itu terjadi Senin malam ketika kedua anak itu sedang perjalanan diboncengkan oleh ibunya naik motor di kawasan Jalan Jagir, Wonokromo.
Informasi yang dihimpun, anak yang masing-masing berusia 7 dan 4 tahun itu diserang seekor monyet saat diboncengkan ibunya bersama nenek serta adiknya yang masih berusia 6 bulan.
Saat itu sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah di kawasan Bratang, Surabaya. Saat mengantre di lampu merah jembatan itulah tiba-tiba seekor monyet keluar dari pohon besar menyerang kaki kedua anak itu.
Ibu kedua korban Palupi Mayasari mengaku melihat ada tali panjang di leher monyet itu. Namun dia sendiri tidak bisa memastikan apakah tali itu terikat di pohon atau tidak.
"Saya tidak tahu digigit atau dicakar, tapi kaki anak-anak saya terluka. Saya tarik anak-anak saya, dipegang sama monyetnya. Ada dua orang pengguna jalan yang membantu, pengguna jalan lainnya takut," kata ibu kedua anak, Palupi saat ditemui detikJatim di RSU dr Soetomo.
(dpe/fat)