Ratusan Hewan Ternak Banyuwangi Ikut Kontes

Ratusan Hewan Ternak Banyuwangi Ikut Kontes

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 19 Jun 2023 16:25 WIB
Ratusan Ternak Bersiap Ikuti Kontes Memperebutkan Total Hadiah Rp. 164 juta
Kontes Ternak Livestock Banyuwangi 2023 (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Ratusan hewan ternak terdiri dari 150 ekor sapi dan 150 ekor kambing bersiap mengikuti Kontes Ternak Livestock Banyuwangi 2023 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kedayunan, Kecamatan Kabat, Senin (19/6/2023).

Kontes ini diharapkan bisa menjadi media pemasaran hewan kurban bagi peternak. Ternak-ternak tersebut menjalani penimbangan dan pemeriksaan kesehatan. Hewan ternak terberat dengan ukuran besar serta diketahui sehat yang akan keluar menjadi pemenang.

Kontes ternak ini terbagi dalam beberapa kategori. Untuk kategori sapi terdiri dari kategori sapi ekstrem, sapi kereman, sapi calon kereman, sapi pedet jantan, sapi induk hasil IB, dan sapi induk rambon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara kategori kambing terdiri dari kambing PE jantan, kambing PE betina, domba sopas jantan, domba sopas betina, domba ekstrem, dan domba favorit.

Kepala Bidang Budidaya Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Abdurrazak menjelaskan, kategori sapi esktrem menjadi kategori utama dengan target juara seberat 1 ton.

ADVERTISEMENT

"Tahun ini menargetkan diatas 1 ton, saya yakin bisa sebab sebelum pandemi Covid-19, ternak yang memenangi kategori sapi ekstrem memiliki berat 1,020 ton," jelas Razak.

Syarat khusus yang harus dimiliki ternak peserta kontes diantaranya harus sudah mendapatkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak dua kali dan vaksin lysergic acid diethylamide (LSD).

"Sapi yang diikutkan dalam kontes juga harus asli Banyuwangi. Itu bisa dibuktikan melalui penanda di telinga dan terhimpun dalam sistem elektronik Ternak Wangi," tegasnya.

Kontes hewan ternak ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan potensi usaha peternakan di Banyuwangi yang sempat merosot saat pandemi COVID-19.

"Saat pandemi, para peternak kondisinya hidup segan mati tak mau. Sehingga butuh sentuhan untuk menggairahkannya kembali," tambahnya.




(dpe/fat)


Hide Ads