6 Fakta Warkop Keluarga Setan di Surabaya yang Bikin Penasaran

6 Fakta Warkop Keluarga Setan di Surabaya yang Bikin Penasaran

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Senin, 19 Jun 2023 15:02 WIB
Warkop Keluarga Setan alias Warkop Ketan di Jalan Gadung, Wonokromo, Surabaya.
Warkop horor di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kota Surabaya banyak memiliki tempat nongkrong. Tak hanya kafe-kafe instagramable, ada juga warkop yang bikin penasaran. Salah satunya

Di sini kalian bisa menyeruput kopi yang disajikan di atas kuburan bareng pocong, kuntilanak, dan kawan-kawan. Nggak bahaya ta!

Simak fakta-faktanya:

1. Warkop Keluarga Setan di Surabaya

Suasana berbeda akan menyambut kita saat pertama kali datang ke warkop ini. Seperti tidak sedang tidak berada di Surabaya, detikers akan disambut dengan suasana yang khas pedesaan. Atap jerami, teras bambu, hingga kursi yang terbuat dari kayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya duduk lesehan bareng teman sambil menikmati kopi di kafe yang Instagramable bakal terkesan 'B' saja saat ngopi. Tapi di sini, nyeruput kopi yang disajikan di atas kuburan bareng pocong, kuntilanak, dan kawan-kawan.

2. Pagar Warkop Mengingatkan pagar TPU

Di warkop ini, pagarnya mengingatkan pada pagar tempat pemakaman umum (TPU). Setelah masuk, akan semakin jelas terlihat sejumlah kuburan lengkap dengan kijing dan batu nisannya.

ADVERTISEMENT

Orang-orang duduk lesehan mengelilingi kuburan itu dan menjadikannya sebagai meja untuk meletakkan cangkir kopi.

Dari balik pagar hitam yang mulai usang dengan pintu gerbang yang terbuat dari bambu, terlihat sejumlah kursi dan meja kayu yang terkesan lawas berjajar di antara sejumlah kuburan. Ya, ada beberapa kuburan di warkop ini.

3. Sosok Mistis Dihadirkan di Warkop Ini

Pemilik Warung Ketan, Dio Bagus mengaku konsep warkop itu dibuat sedemikian rupa sehingga terkesan horor. Ada ornamen kuburan yang di bawahnya terdapat manekin menyerupai sosok jenazah dengan kain kafan tersingkap. Seolah menggambarkan keadaan di dalam liang lahad.

"Pada dasarnya suka hal-hal berbau mistis. Ternyata bisa memancing rasa penasaran orang hingga akhirnya datang untuk mencoba," kata pemilik Warung Ketan, Dio Bagus kepada detikJatim, Minggu (18/6/2023).

Tidak sedikit pula sosok-sosok mistis yang dihadirkan di warkop itu. Seperti sosok berambut panjang berbaju hitam duduk di atas kursi goyang, sosok berambut panjang berbaju putih penuh darah yang menggantung di langit-langit, pocong, boneka seram, dan lain-lain.

Warkop Keluarga Setan alias Warkop Ketan di Jalan Gadung, Wonokromo, Surabaya.Warkop Keluarga Setan alias Warkop Ketan/ Foto: Esti Widiyana/detikJatim

4. Nama Menu Makanan-Minuman Terkesan Horor

Menu makanan dan minuman di warkop ini pun diberi nama yang terkesan tak kalah horor. Seperti ketan lawang sewu (ketan keju), kuku pocong (jamur krispi), ketan laut selatan (green tea), hingga lidah kuntilanak (tahu krispi).

Dio kerap mengenalkan warung kopi miliknya dengan nama Warkop Ketan. Tapi dia mengungkapkan sesuatu yang mungkin belum banyak diketahui pengunjung meski sudah sering datang ke warkopnya. Bahwa kata 'Ketan' itu sebenarnya merupakan akronim dari 'Keluarga Setan'. Nggak bahaya, ta?

5. Kesan Antimainstream Melekat Hingga Jadi Ajang Selfie

Nisan dan hantu-hantu tradisional di Warkop Ketan itu merupakan replika. Bukan asli. Tapi dengan replika dunia horor itulah warkop ini memiliki daya tarik tersendiri. Kesan antimainstream pun melekat sehingga tak kalah unik jadi objek foto atau video untuk diunggah di Instagram.

"Saya mengubah konsep ini saat pandemi menjatuhkan segala usaha. Waktu itu saya dipaksa berpikir, gimana caranya supaya kembali ramai dan berhasil," kata Dio dengan blak-blakan saat ngopi bareng detikJatim.

Tim Manajemen atau Kepala Production Warkop Ketan, Minor Al Asr mengatakan bahwa sebelum menjadi warkop berkonsep horor, warung itu sebelumnya berkosnep cafe dengan tema industri. Pandemi COVID-19 nyaris membuat Dio gulung tikar.

"Setelah berjalan beberapa lama, grafik imbas pandemi bikin bisnis menurun. Ada ide pakai konsep baru, karena pemilik suka hal-hal mistis kita buat gebrakan jadi Warkop Ketan. Itu 1,5 tahun lalu. Kita cuman iseng, ngasih sedikit sentuhan horor," kata Minor.

6. Animo Masyarakat Tinggi di Warkop Ketan Berkonsep Horor

Dio mengakui begitu pertama kali Warkop Ketan berkonsep horor itu diresmikan, animo masyarakat sangat tinggi. Perputaran bisnis di warkop itu membuat Dio dan rekan-rekannya sempat merasakan peningkatan omzet hingga mencapai 7 kali lipat hingga mencapai Rp 4 juta per hari.

"Euforia pengunjung itu terasa selama 7 bulan pertama. Kami akan terus berupaya mempertahankan eksistensi dengan gebrakan-gebrakan baru, tapi tetap dengan konsep horor," ujar Dio disambut anggukan Minor.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads