Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya tahun ini untuk pertama kalinya mengajak para orangtua mengikuti masa orientasi.
Para orangtua SD dan SMP diwajibkan mengikuti MOS selama sehari. Ini berlaku baik untuk sekolah negeri maupun sekolah swasta.
Berikut fakta-faktanya:
1. Dispendik Surabaya Wajibkan Masa Orientasi Ortu Siswa
Masa orientasi siswa (MOS) biasanya hanya diikuti oleh para pelajar yang baru masuk sekolah. Namun tahun ini, pertama kalinya ortu SD dan SMP di Surabaya diwajibkan mengikuti MOS. Itu diberlakukan semua sekolah baik swasta dan negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dicanangkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya. Dispendik juga sudah mempersiapkan modulnya. Namun, pelaksanaan MOS ortu dilakukan selama satu hari.
"Saya berharap, nanti itu sekolah masa orientasi tidak siswa saja, tapi ada orientasi orang tua, minimal sehari," kata Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh saat ditemui detikJatim, Jumat (16/6/2023).
2. Tujuan Masa Orientasi Ortu Siswa
Yusuf menjelaskan masa orientasi yang melibatkan orang tua ini untuk memberikan edukasi secara bersama untuk anak. Supaya bersama orang tua, sekolah, dan masyarakat seimbang. Ide MOS untuk orang tua ini datang dari sejumlah usulan tujuannya demi tumbuh kembang anak dan perilaku positif.
"Soalnya itu penting. Seperti kita, orang tua siswa ada dua, ada orang tua di rumah dan sekolah. Misal kebiasaan positif atau pesan moral. 'Nak, kalau pulang langsung pulang'," jelasnya.
Selain itu masa orientasi orang tua ini juga bertujuan menghindarkan kegiatan negatif dan perbuatan buruk dari orang lain terhadap anak. Dispendik juga berkaca dari beberapa kasus yang dialami oleh anak-anak.
3. Ortu Diberi Materi Parenting
Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, pada masa orientasi, wali murid akan diberikan materi parenting. Para orang tua juga diajak menyinkronkan program pendidikan moral di sekolah.
"Pesan moral ke anak, misalnya pulang sekolah harus langsung pulang. Kemudian di ruang kelas tidak boleh buka HP, kecuali media pembelajaran. Termasuk program-program sekolah tahunan dan semesteran biar sinkron," jelasnya.
4. Masa Orientasi Ortu Berada di Tempat Khusus
Masa orientasi orang tua nantinya juga tidak dilakukan bersamaan dengan siswa. Melainkan di tempat khusus orang tua dan materi diberikan oleh kepala sekolah selama minimal satu hari.
"Jadi nggak dicampur MOS siswa dan orang tua. Ini nanti beri edukasi juga orang tua, kepada anaknya tentang pelecehan seksual, bullying, biar paham. Kalau kita sinergi tanggung jawab ada di tangan semua. Baik orang tua, keluarga, sekolah, dan lingkungan warga," ujarnya.
5. Masa Orientasi Ortu Picu Pro dan Kontra
Masa orientasi siswa (MOS) biasanya hanya diikuti oleh para pelajar yang baru masuk sekolah. Namun tahun ini, pertama kalinya ortu SD dan SMP di Surabaya diwajibkan mengikuti MOS.
Hal ini memicu pro dan kontra. Mereka yang setuju menyebut dengan cara begitu orang tua akan turut memahami situasi di sekolah.
"Setuju sekali. Karena ini penting, untuk mengenal situasi sekolah nantinya seperti apa. Jadi sama-sama mengerti dan bisa memberikan pemahaman kepada anak kita masing-masing," kata Budi.
Sementara yang tidak setuju menyebut jika hal ini sebagai bentuk kemunduran. "Sebagai orangtua tidak setuju, karena itu kemunduran. Karena sudah jelas MOS itu masa orientasi siswa. Biarkan dia beradaptasi dengan sekolahnya, dengan temennya, dengan gurunya, itu tujuannya MOS," ungkap Ali kepada detikJatim, Jumat (16/6/2023).
(hil/fat)