Peredaran pupuk asli tapi palsu di Situbondo terungkap. Pupuk tersebut sengaja dijual oknum kios nakal untuk meraup keuntungan pribadi.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, pupuk tersebut dinyatakan tidak bermutu. Hal itu mengakibatkan hasil pertanian tak akan sesuai harapan.
"Pupuk tersebut tidak memenuhi unsur nutrisi tanaman," jelas Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Situbondo, Muhammad Zaini, Selasa (13/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pupuk yang beredar tampak dikemas dengan keterangan yang diproduksi oleh PT Nividia Pratama dengan label Avatara. Sekilas, pupuk ini tampak asli.
"Tercantum kandungan nitrogen 16 persen, fosfat 16 persen, dan kalium oksida 16 persen. Setelah diuji lab, kandungan pupuk tersebut tak sesuai," jelasnya.
Padahal, berdasarkan hasil penelitian di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang menyatakan nutrisi tanaman yakni hanya nitrogen 0,10 persen, fosfat 0,01 persen, kalium oksida 0,01 persen.
Keterangan diperoleh, temuan soal pupuk abal-abal tersebut berawal dari adanya laporan beberapa petani terkait ada penjualan pupuk nonsubsidi. Penjualan ini terjadi di Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Banyuputih, Situbondo.
Adapun kandungan nutrisi pupuk nitrogen 16 persen, fosfat 16 persen, dan kalium oksida 16 persen. Harganya pun terbilang miring, dibanding harga pupuk sejenis.
Karena curiga, Dinas Pertanian Situbondo mengambil sampel pupuk tersebut lalu diuji secara laboratorium. Hasilnya ternyata kandungan nutrisinya memang sangat rendah.
(abq/iwd)