Kecelakaan maut pikap tabrak 3 motor di Jalan Raya Asrikaton, Pakis, Malang menewaskan 4 orang. Di antaranya guru ngaji beserta suami dan bayi mereka. Saat itu mereka mengendarai motor Honda Revo.
Sang guru ngaji Khoirul Ummah (38) tewas di lokasi kecelakaan bersama suaminya Slamet Riyadi (50), dan anak bungsu mereka yang baru berusia 10 bulan Muhammad Syarif Hidayatullah.
Sekeluarga yang tewas dalam kecelakaan itu merupakan warga Jalan Cakalang RT 04, RW 10, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi Sucipto (53), kakak kandung Slamet Riyadi mengatakan bahwa adiknya selama ini dikenal sebagai modin kematian di kampung. Sedangkan istrinya adalah guru ngaji.
"Adik saya ini modin kematian di kampung, istrinya guru ngaji," ujar Hadi ketika ditemui di rumah duka nomor 141 di Jalan Cakalang, Polowijen, Senin (12/6/2023).
Hadi menyebutkan bahwa kematian adiknya bersama istri dan anak bungsunya itu sangat memukul keluarganya. Suasana duka menyelimuti rumah korban.
Kakak kandung suami sang guru ngaji itu tak menyangka adiknya bakal berpulang secepat itu. Karena pagi sebelum kejadian Hadi sempat dipamiti oleh sang adik.
"Memang nggak biasanya. Slamet itu kalau mau njenguk anaknya yang paling tua ke pondok nggak pernah pamit ke saya. Kemarin kok tumben pamit ke saya," ujar Hadi.
Menurut Hadi, Slamet saat itu pamit sembari menitipkan 3 anaknya yang ditinggal di rumah. Hadi mengiyakan seraya mengatakan ada istrinya yang akan menjaga anak-anak Slamet.
"Selamet itu pamit pukul 06.30 WIB, bilang mau ke wisuda SMP dan titip anaknya yang lain dirumah. Saya jawab 'aku ate nang Kepanjen, yo enggkok cek ambk bojoku'," katanya.
Sekitar pukul 07.30 WIB Slamet memboncengkan Khoirul Ummah istrinya, membawa serta bayi mereka yang baru 10 bulan berangkat ke ke wisuda anak sulungnya di ponpes.
Hingga sore, Slamet dan Ummah tak kunjung pulang. Sekitar pukul 17.00 WIB Hadi dapat informasi berupa video dari grup WhatsApp soal tabrakan pikap dengan 3 motor.
"Saat lihat itu saya kok kepikiran adik saya ini. Saya lihat seksama video itu kok motor Revo sama kayak punya adik saya, terus lihat lagi kok nomor polisinya sama AHY. Saya masih ragu," ujarnya.
Dia juga melihat di dalam video tersebut jenazah yang tertutup kardus. Kemudian dia melihat selimut biru yang dia yakini milik si bungsu anak dari adiknya.
"Cuman saya masih tetap ragu dan nggak percaya kalau itu Slamet sama istri dan anaknya. Baru sadar setelah tetangga ngasih tahu ada menyuruh datang ke RSSA," ujarnya.
Kecelakaan maut pikap menabrak 3 motor pada Minggu sore pukul 15.00 WIB itu menyebabkan 4 korban tewas di lokasi dan 1 korban patah tulang kaki kanan yang dirawat di RSSA Malang.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan itu karena pikap yang melaju dari Taman Wisata Wendit ke arah Pakis patah as roda hingga sopir kehilangan kendali lalu menabrak 3 sepeda motor dari arah berlawanan.
(dpe/fat)