Puluhan petani kopi dan pemilik kedai meramaikan Festival Sangrai Kopi. Festival ini digelar dalam rangka HUT Kabupaten Lumajang ke-767.
Acara ini mengenalkan cita rasa kopi yang tumbuh subur di sejumlah kecamatan di lereng Gunung Semeru Lumajang. Seperti Senduro, Pasru Jambe dan Gucialit.
"Kopi yang digunakan dalam festival sangrai kopi ini yakni robusta. Kriteria penilaian yakni warna, aroma serta cita rasa kopi," ujar Juri Festival Sangrai Kopi, Siswanto saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (3/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses roasting tidak menggunakan mesin. Melainkan cara tradisional menggunakan gerabah di atas kompor. Ini untuk menghasilkan cita rasa kopi khas lereng Gunung Semeru yang nikmat.
Sementara para peserta mengaku memiliki tehnik sangrai kopi tersendiri untuk menghasilkan kopi dari lereng Gunung Semeru dengan cita rasa yang nikmat.
![]() |
"Saya memiliki tehnik sangrai tersendiri untuk menghasilkan cita rasa kopi yang enak. Yakni untuk awal sangrai api kecil dulu, setelah uap kopi naik baru api ditambah," ujar salah satu peserta, Reto di sela-sela festival.
Dalam Festival Sangrai Kopi tersebut, jenis kopi yang digunakan yakni robusta. Terdapat beberapa kriteria penilaian dalam festival sangrai kopi tersebut yakni warna, aroma serta cita rasa kopi.
Para pemenang Festival Sangrai Kopi juga akan mendapat uang pembinaan. Dalam festival sangrai kopi tersebut, pengunjung yang datang juga bisa menikmati secangkir kopi dari lereng Gunung Semeru, secara gratis.
(abq/fat)