Bocah-bocah Probolinggo Joki Bayaran Penantang Maut di Arena Karapan Sapi

Bocah-bocah Probolinggo Joki Bayaran Penantang Maut di Arena Karapan Sapi

M Rofiq - detikJatim
Rabu, 07 Jun 2023 15:20 WIB
Joki Karapan Sapi Cilik saat ikut meramaikan perlombaan Karapan Sapi di HUT ke-277.
Joki Karapan Sapi Cilik saat ikut meramaikan perlombaan Karapan Sapi di HUT ke-277 Kabupaten Probolinggo. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Ada yang unik dari lomba Karapan Sapi dalam rangka Hari Jadi ke-277 Kabupaten Probolinggo. Terlihat sejumlah bocah turut serta menjadi joki sapi yang dilombakan.

Para joki cilik ini dengan lihai menaiki kereta kayu yang ditarik oleh 2 sapi yang berpacu. Mereka menantang maut karena tidak jarang joki itu terjatuh dan mengalami luka-luka.

Meski ada risiko besar dalam hal keselamatan yang menantinya, Yusuf Ismail, salah satu joki cilik terlihat tenang dalam mengendalikan kedua sapinya. Ternyata jam terbangnya sudah cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah sejak kelas 1 SD saya sudah jadi joki kerapan sapi" kata bocah berusia 10 tahun itu ditemui detikJatim usai memacu sapi di arena Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, Rabu (7/6/2023).

Bocah asal Desa Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo itu juga mengatakan bahwa dirinya juga kerap melakukan latihan.

ADVERTISEMENT

"Sering latihan juga tentunya. Soalnya ingin menang," sambungnya.

Bukan hadiah perlombaan Karapan Sapi yang memotivasi Yusuf menantang maut, melainkan bayarannya sebagai joki.

Bila memenangkan perlombaan itu, sebagai joki bayaran dia akan mendapatkan uang yang lumayan, walaupun ketika kalah pun dia tetap mendapatkan upah dari pemilik sapi.

"Kalau tidak menang, saya cuma dapat bayaran Rp 100 sampai Rp 200 ribu. Kalau menang bisa dapat uang Rp 500 ribu," ujarnya.

Bocah joki bayaran lainnya adalah Muhammad Jefri Ardiansyah. Meski usianya masih 12 tahun dia mengaku sering menjadi juara dalam banyak perlombaan Karapan Sapi.

"Sudah beberapa kali jadi juara di beberapa perlombaan di daerah lain. Modalnya hanya dengan keberanian dan sering latihan," katanya.

Dia mengaku latihan menjadi penentu bagi joki Karapan Sapi untuk bisa memenangkan perlombaan. Karena mengendalikan 2 sapi bukan pekerjaan mudah.

"Ya, sering latihan, karena saya harus bisa mengendalikan kecepatan dua sapi yang lari kencang," ujar bocah asal Kecamatan Gamukmas, Jember itu.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads