Permainan tradisional di Jawa Timur cukup beragam. Mulai dari yang sederhana sampai yang terbilang sulit.
Ada yang bisa dimainkan secara individu, ada juga yang harus beregu. Kemudian ada yang harus menggunakan alat, ada yang bisa tanpa alat.
Apakah detikers tahu permainan apa saja yang ada di Jawa Timur? Berikut 5 permainan tradisional di antaranya yang dirangkum detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permainan Tradisional Khas Jawa Timur:
1. Cublak-cublak Suweng
Permainan tradisional ini berasal dari Jawa Timur dan sangat populer di kalangan anak-anak pada zamannya. Anak yang lahir tahun 90-an pasti pernah memainkannya.
Cublak-cublak suweng membutuhkan minimal 3 orang untuk memainkannya. Di mana lebih banyak orang maka akan lebih menarik. Permainan tradisional ini butuh satu buah biji-bijian atau krikil yang bisa digenggam
Sebelum memulai permainan, anak-anak melakukan gambreng dan yang kalah harus menelungkup di tengah. Lalu anak lainnya duduk melingkar sambil menyanyi.
Mereka akan memindahkan biji atau kerikil ke anak lain sampai berhenti. Lalu anak yang di tengah menebak posisi batu tersebut.
Jika salah anak yang di tengah harus kembali ke posisi semula dan diulang lagi. Sambil menyanyikan lagu cublak-cublak suweng:
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundhung gudel
Pak Empong lera-lere
Sapa ngguyu ndhelikake
Sir, sir pong dhele kopong
Sir, sir pong dhele kopong
2. Karapan Sapi
Permainan tradisional ini berasal dari Madura, Jawa Timur. Karapan sapi merupakan perlombaan pacuan sapi dengan menarik kereta kayu pada lintasan berjarak sekitar 100 meter.
Awalnya karapan sapi adalah perlombaan antarpetani yang mengadu ketangkasan dalam mengendalikan sapi dan membajak sawah. Namun hingga saat ini, karapan sapi masih digelar sebagai perlombaan.
3. Nekeran
Nekeran adalah salah satu permainan tradisional khas Jawa Timur. Istilah Nekeran dari permainan ini adalah permainan gundu.
Pemenang permainan nekeran bisa dilihat dari siapa yang paling banyak memiliki kelereng.
Untuk memainkannya sangat murah, butiran gundu saling dilemparkan. Masing-masing beradu ketangkasan melempar kelereng, hingga pundi-pundi kelereng keluar dari garis.
Mereka yang menghasilkan banyak kelereng atau neker adalah pemenangnya. Permainan nekeran masih menjadi favorit anak laki-laki di Jawa Timur.
4. Ongsrotan
Ongsrotan merupakan salah satu permainan khas Gresik yang jarang dimainkan. Dulu, permainan ini banyak dimainkan di kawasan Kota Lama Gresik dan sudah dikenal sejak era 1960-an.
Permainan ongsrotan biasa dimainkan saat malam hari dan malam bulan purnama. Atau dikenal permainan padhang bulan di mana bulan mengalami fase sempurna dan cahayanya terang benderang atau disebut padang bulan.
Alat yang digunakan ongsrotan yakni pecahan lempengan ubin atau genting. Kemudian, anak-anak membuat garis pembatas permainan di tanah.
Anak-anak bisa bermain dengan lempengan genting atau ubin. Mereka cukup melemparnya masuk ke dapan kotak pembatas ongsrotan. Semakin banyak anak yang bermain, semakin seru dan tidak ada batasan berapa jumlahnya.
5. Bentengan
Siapa yang suka bermain betengan? ya bentengan termasuk permainan tradisional khas Jawa Timur yang konon sudah dimainkan sejak zaman Sunan Giri.
Permainan tradisional ini terdiri dari dua regu dan masing-masing regu berjumlah sama. Tidak ada batasan berapa orang, biasanya dimainkan sekitar empat bahkan sampai sepuluh orang.
Poin penting betengan terletak pada seni mempertahankan diri agar tidak tersentuh lawan. Anak-anak berlari dan berkelit menghindar dari lawan.
Jika salah satu lawan tersentuh maka akan menjadi tawanan tim lainnya. Begitu sebaliknya. Pemenang dari permainan betengan adalah regu yang anggotanya masih tersisa.
(sun/iwd)