Dua Ekskavator di Gladak Perak Terseret Lahar Dingin Semeru

Dua Ekskavator di Gladak Perak Terseret Lahar Dingin Semeru

Denza Perdana - detikJatim
Rabu, 07 Jun 2023 13:03 WIB
Foto udara kondisi jembatan Geladak Perak, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (13/5/2023). Jembatan penghubung Kabupaten Lumajang-Malang yang sempat terputus akibat terjangan material vulkanik Gunung Semeru beberapa waktu lalu itu, kini sudah dapat dilintasi kendaraan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Gladak Perak, Lumajang. (Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Lumajang -

Dua alat berat jenis ekskavator terseret hingga tenggelam di bawah Jembatan Gladak Perak, Lumajang. Kedua ekskavator itu terseret arus banjir lahar dingin Semeru yang terjadi pada Selasa (6/6) malam.

"Duh Lur, entek wis Lur. Iki Lur, Doosan ambek Hyundai. Kelem kabeh wis. Game over (Duh, saudara, habis sudah, !" Ujar perekam video yang diunggah salah satu akun Instagram dilihat detikJatim pada Rabu (7/6/2023).

Terjadinya banjir lahar dingin Semeru yang menyebabkan 2 ekskavator terseret dan tenggelam itu dibenarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang. Peristiwa itu terjadi sejak sekitar pukul 19.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini dari informasi petugas di lapangan dan relawan di curah kobokan, ya. Jadi 2 ekskavator itu, sebelum aliran banjir datang, sudah terparkir di DAS. Jadi istilahnya tidak dipinggirkan di tempat aman lah," ujar Atma Teguh Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD saat dikonfirmasi via telepon oleh detikJatim.

Karena itu, ketika banjir datang pekerja yang bertanggung jawab atas ekskavator tersebut tidak sempat lagi untuk melakukan evakuasi. Akibatnya, dua ekskavator merek Doosan dan Hyundai seperti yang disebutkan dalam video di Instagram, tenggelam.

ADVERTISEMENT

"Jadi pas banjir datang sudah tidak sempat lagi dievakuasi. Posisinya di sekitar Jembatan Gladak Perak. Informasi yang saya terima itu ekskavator untuk pekerjaan tanggul. Banjirnya tadi malam. Aliran lahar itu datang jam 7 malam ke atas," ujar Atma.

Video ekskavator tenggelam di sekitar Gladak Perak Lumajang imbas banjir lahar dingin Semeru.Video ekskavator tenggelam di sekitar Gladak Perak Lumajang imbas banjir lahar dingin Semeru. (Foto: tangkapan layar)

Mengingat kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya, Atma mengingatkan kepada para pekerja tambang pasir juga para pekerja tanggul yang ada di aliran DAS lahar dingin Semeru memperhatikan keamanan alat berat masing-masing.

"Untuk teman-teman relawan yang ada di pos, ketika hujan turun di daerah hulu biasanya sudah langsung menginformasikan ke penambang dan pekerja tanggul. Biasanya seperti itu. Jadi ketika sudah turun hujan, para penambang yang mengerti dia langsung geser. Langsung minggir," ujarnya.

Semalam, banjir lahar yang terjadi dia perkirakan tidak diprediksi oleh para pekerja. Karena tidak memperkirakan akan turun hujan hingga terjadi banjir lahar, para pekerja tanggul itu tidak memarkirkan alat beratnya di tempat yang aman.

"Kejadian semalam sepertinya, pekerja ini tidak memperkirakan kalau malam itu akan turun hujan. Akhirnya dia parkir kendaraannya di DAS, tidak dibawa ke pinggir. Mestinya setelah selesai bekerja dia bawa ke pinggir. Jadi, semalam itu orangnya nggak ada," ujarnya.

"Jadi pesannya untuk para penambang, tetap memperhatikan imbauan dari petugas. Kemudian selesai bekerja kendaraan berat harus diparkir di tempat yang aman tidak di daerah aliran hujan," ujarnya.

Soal evakuasi kedua kendaraan itu, Atma mengaku hingga saat ini dirinya belum bisa melakukan pengecekan langsung ke lokasi ekskavator itu tenggelam. Namun dia memastikan kendaraan berat itu tetap bisa dievakuasi.

"Tetap bisa dievakuasi. Pakai alat berat pasti bisa dievakuasi. Dulu yang kependem (terpendam) kan juga bisa dievakuasi. Tapi kalau masalah fungsinya, ya tergantung kerusakannya," katanya.




(dpe/fat)


Hide Ads