Penyakit menular Lumpy Skin Disease (LSD) yang menjangkit sapi sejauh ini belum ditemukan di sentra peternakan sapi di Kelurahan Sanan, Kota Malang. Tapi tidak dipungkiri para peternak masih bergelut dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
"Di Sanan ini belum ditemukan LSD. Kalau untuk PMK memang masih ada di sini tapi sudah menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2022 lalu," ujar salah satu peternak di Kelurahan Sanan, Kurniawan Hutomo (26) kepada detikJatim pada Selasa (6/6/2023).
Ia menambahkan sepekan lalu juga ada satu sapi mati karena terjangkit PMK. Untungnya wabah tersebut tidak menular ke sapi-sapi lain yang ada di kandang waktu itu. Selain itu, pada dua minggu lalu juga sempat sekitar 5 ekor sapi mati karena wabah PMK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuman sudah lebih baik. Kalau dulu (2022) itu sapi yang mati hampir setiap hari ada, kalau sekarang mati terjangkit wabah PMK baru ada selang 1 bulan atau 2 bulan gitu. Sudah lebih baik setidaknya dibanding saat awal-awal wabah PMK itu," terang Kurniawan.
Salah satu faktor yang bisa membuat sapi bertahan dari PMK adalah vaksinasi. Meski pada kenyataanya di wilayah Sanan tidak semua peternak mau ternaknya di vaksin. Kurniawan memperkirakan dari sekitar 3.500 populasi sapi, 85 persennya sudah menjalani vaksinasi PMK.
"Ya memang gak semua cuman mungkin sekitar 85 persen sudah divaksin. Khusus 11 sapi jenis Limonsin dan Simmental milik saya sudah menjalani vaksin semua. Bagi sapi yang sudah divaksin diberi tanda dibagian telinganya," tuturnya.
Kurniawan sendiri mengaku berkecimpung sebagai peternak sapi ini untuk meneruskan usah keluarga. Orangtuanya sendiri sudah beternak sejak tahun 2005 lalu. "Ini usaha keluarga sudah sejak tahun 2005," kata dia.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Malang, Anton Pramujiono mengklaim kasus PMK di Kota Malang sudah tidak ada alias nihil. Sebab, vaksinasi sudah secara rutin dilakukan Pemkot Malang.
"Sebenarnya untuk kasus PMK di Kota Malang sudah tidak ada, karena kegiatan vaksinasi sudah secara rutin kita lakukan sebagai upaya pencegahan PMK," ungkapnya.
(abq/iwd)