Fakta-fakta Keluarga Jengah dengan Ulah Bebal Masriah Penyiram Tinja

Fakta-fakta Keluarga Jengah dengan Ulah Bebal Masriah Penyiram Tinja

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 06 Jun 2023 09:26 WIB
Rumahnya selalu tertutup setelah Masriah dijebloskan ke penjara.
Rumah Masriah selalu tertutup usai ia dijebloskan ke penjara. (Foto: Suparno/detikJatim)
Surabaya -

Aksi teror Masriah menyiram air kencing hingga tinja ke rumah tetangganya, Wiwik ternyata juga membuat keluarga besarnya lelah. Pasalnya, Masriah sudah berkali-kali diingatkan agar berhenti melakukan teror. Namun, ia ogah mendengarkan nasihat.

Hal ini terungkap dari pengakuan keponakan Masriah bernama Aji (27). Sebelumnya, detikJatim sempat mengunjungi rumah Masriah di Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo, Senin (5/6/2023). Namun, rumah berpagar kuning tersebut tertutup rapat.

Sudah tiga kali detikJatim datang ke rumah itu sejak pukul 08.00 WIB, pukul 12.00 WIB, hingga pukul 13.20 WIB. Suasana di rumah Masriah memang sepi. Tapi di balik pagar kuning dan pintu yang terkunci rapat itu terdengar samar-samar suara anak-anak sedang bermain di dalam rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut pengakuan keluarga yang sudah lelah dengan tingkah Masriah:

1. Rumah Masriah Jarang Dibuka Usai Dijebloskan Penjara

Keponakan Masriah, Aji mengatakan, setelah Masriah dijebloskan ke penjara, pagar rumahnya memang sangat jarang dibuka.

ADVERTISEMENT

"Sejak Masriah di Lapas, rumahnya selalu tertutup, pintu pagar rumah selalu terkunci," kata Aji ditemui di rumahnya yang tidak jauh dari rumah Masriah, Senin (5/6/2023).

Padahal, Aji menjelaskan bahwa di dalam rumah itu ada putrinya bernama UL (29) bersama suaminya dan kedua anak-anak mereka. Sedangkan suami Masriah yang seorang sopir truk jarang pulang ke rumah.

"Suami Masriah bekerja sebagai sopir, dia jarang pulang, kalau pulang dua minggu sekali," ujar Aji.

2. Korban Masriah Tak Hanya Wiwik

Aji pun dengan blak-blakan mengatakan bahwa sebenarnya, teror air kencing dan tinja, juga sampah rumah tangga yang dilakukan oleh Masriah tidak hanya menyasar Wiwik.

"Sebenarnya teror yang dilakukan itu bukan hanya di keluarga Wiwik saja," kata Aji.

Adik ipar Masriah, Romlah (57) mengatakan hal senada dengan Aji. Dia juga menyebutkan bahwa Masriah kerap melakukan perbuatan yang tidak pantas itu ke kerabatnya sendiri.

Perbuatan seperti itu, kata Romlah, bahkan sudah dilakukan Masriah sebelum keluarga Wiwik menempati rumah itu. Rumah yang sebelumnya merupakan milik adik kandung Masriah.

"Sudah lama berbuat seperti itu. Korbannya kerabat sendiri," kata Romlah.

3. Masriah Pernah Teror Keluarganya Sendiri

Mirisnya, bukan hanya Wiwik, keluarga besarnya sendiri ternyata pernah menjadi korban teror Masriah.

"Sebenarnya teror yang dilakukan itu bukan hanya di keluarga Wiwik saja. Namun sebelumnya juga dilakukan ke saudaranya," kata Aji.

Bahkan, almarhum orang tua Aji pernah cekcok mulut dengan Masriah. Lalu, selang beberapa hari kemudian, Masriah marah dan membuang sampah rumah tangga ke rumahnya.

"Teror itu pernah dilakukan terhadap familinya, termasuk almarhum orang tua kami. Kalau marah langsung buang sampah ke rumah sini," ujarnya Aji.

Bahkan, sang suami lelah ingatkan Masriah berkali-kali. Baca di halaman selanjutnya!

4. Sudah Diingatkan Berkali-kali Oleh Keluarga dan Suami

Ternyata, keluarga Masriah pun sebenarnya tidak hanya sekali mengingatkan perempuan itu. Aji mengaku sudah berkali-kali mengingatkan bahwa apa yang dilakukan tidak benar. Tapi Masriah memang tidak pernah peduli.

"Memang orangnya wataknya keras. Kalah suaminya itu. Sebenarnya suaminya sudah sering melarang dia melakukan hal-hal seperti itu. Tapi Masriah tidak peduli. Suaminya sendiri sudah tidak berani mengingatkan," kata Aji.

5. Keluarga Masriah Mengaku Lelah

Aji sendiri mengaku tidak tahu kenapa Masriah sampai nekat melakukan teror penyiram air kencing dan tinja ke rumah keluarga Wiwik. Dirinya pun tidak mengetahui secara pasti. Tapi karena dia tahu Masriah tidak bisa menerima masukan dari kerabat, dirinya memilih diam karena terlanjur lelah.

"Sebenarnya sudah sering diingatkan, tapi kenapa masih melakukan terus. Kami kerabatnya tidak mengetahui secara pasti penyebabnya," tambah Aji.

6. Warga Gelar Syukuran Usai Masriah Masuk Bui

Sejumlah warga Desa Jogosatru RT 01/RW 01, Sukodono, Sidoarjo menggelar tasyakuran usai Masriah ditahan atas ulahnya menyiram air kencing dan tinja ke rumah tetangganya, Wiwik. Warga berharap Masriah bisa insaf setelah bebas.

Acara tasyakuran itu digelar pada Sabtu (3/6) malam. Salah seorang warga, Nurul Masruroh (41) mengaku tasyakuran ini sembari mendoakan Masriah, dengan harapan setelah selesai menjalani kurungan, perilaku Masriah bisa berubah. Warga pun bersedia memaafkan Masriah jika insaf.

"Dengan kegiatan tasyakuran ini semoga Ibu Masriah bisa berubah dan mau bergaul dengan lingkungan. Awalnya para emak-emak di desa ini geram dengan ulahnya Masriah," kata Nurul usai syukuran.

Sementara itu, Warga Desa Jogosatru RT 1/RW 1, Raffi (20) mengatakan, syukuran memang sudah direncanakan sebelumnya. Dia menyebut, ulah Masriah membuat lingkungan tak tenteram.

"Sebenarnya warga desa ini sejak dulu hidup dengan tenteram, karena ada peristiwa penyiraman itulah membuat desa tidak tenteram. Maka warga meminta agar Ibu Masriah diberikan sanksi seberat mungkin," kata Raffi.

7. Masriah Dipenjara 1 Bulan

Diketahui, Masriah divonis kurungan penjara 1 bulan. Kini, Masriah menjalani masa kurungan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sidoarjo. Ia dikarantina selama 14 hari sebelum dimasukkan ke sel wanita bersama tahanan lainnya.

Masriah sering melakukan teror penyiraman air kencing dan tinja kepada Wiwik, warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono. Teror tersebut dilakukan oleh Masriah sejak tahun 2017.

Penanganan kasus ini pernah dilakukan mediasi di Polsek Sukodono pada tahun 2017. Masriah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, namun Masriah justru kembali melakukan teror tersebut, bahkan hingga sehari tiga kali.

Aksi Masriah ini dilakukan karena rumah yang ditempati Wiwik awalnya merupakan milik adik Masriah. Rumah itu lantas dijual adik Masriah kepada Wiwik.

Namun, Masriah rupanya ingin memilikinya. Ia lalu kerap menyiram air kencing, tinja, air comberan hingga melempar sampah ke rumah Wiwik. Aksi Masriah ini agar Wiwik dan keluarganya tak betah dan akhirnya rumah tersebut dijual murah ke dirinya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads